
inilahjateng.com (Semarang) – Forum Wartawan Pemprov & DPRD Jawa Tengah (FWPJT) bersama inilahjateng.com menggelar Malam Silaturahmi Kebudayaan bertajuk “Makin Mengindonesia Bersama Gus Mus”.
Acara berlangsung di Gedung Baru Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) di Jalan Sriwijaya Semarang, Jumat (12/1/2024) malam.
Pada event budaya yang mendapat sokongan dari Pemprov dan Polda Jawa Tengah, PT Sango dan Bank Jateng serta sejumlah pendukung lainnya itu, sederet budayawan & penyair dihadirkan di hadapan ratusan pengunjung yang memadati lokasi pentas.
Ulama sekaligus budayawan KH Mustofa Bisri alias Gus Mus yang tampil di pemuncak acara memberi tausiah budaya sekaligus membacakan karya puisinya.
Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh Kabupaten Rembang itu melontarkan ungkapan pentingnya merawat kecintaan dan rasa persatuan.
Dinamika kebudayaan yang belakangan bergeser dari makna sesungguhnya turut disinggung di atas panggung.
Penyair balsem itu pun menyatakan rasa prihatin terhadap pelaku budaya saat ini yang disebutnya ada yang error karena bersinggungan dengan kepentingan politik praktis.
Gus Mus naik ke panggung bersama maestro pelukis kenamaan asal Yogyakarta, Nasirun yang spontan berkreasi meggoreskan cat di selembar kanvas.
Seniman yang dikenal dengan karya cipta bernilai tinggi itu melukis sekitar lima belas menit dan mengakhiri goresan bersamaan dengan selesainya puisi yang dibaca Gus Mus.
Selain dihibur sajian musik islami atau irama gambus dari Laila Majnun, panggung juga disemarakkan dengan performance budayawan Magelang Sutanto Mendut alias Tanto Mendut yang tampil apik saat berorasi bersama belasan pengiring yang mengkreasikan tari dan bunyi tetabuhan alat musik.
Adapun sederet sosok yang bergantian membaca sajak diantaranya penyair kelahiran Makasar, Ilham Anwar yang disusul tampilan impresif dua penyair kawakan Semarang, Triyanto Triwikromo dan Beno Siang Pamungkas.
Panggung benar-benar menemukan atmosfir yang sesungguhnya, saat penyair flamboyan Semarang, Timur Sinar Suprabana mendapat giliran tampil.
Kekuatan intonasi bait demi bait syair, disertai kedalaman penjiwaan rupanya masih mampu dipertontonkan seniman gaek itu dengan baik.
Sosiawan Leak, penyair beken dari Solo yang menyusul Timur, seolah menjadi bintang pertunjukkan.
Gaya deklamasinya yang atraktif-teatrikal menjadi suguhan yang mengundang decak kagum dan aplaus pengunjung.
Ketua Forum Wartawan Pemprov & DPRD Jawa Tengah (FWPJT) Damar Sinuko mengatakan, digelarnya silaturahmi budaya merupakan bagian dari upaya cooling system munculnya ketegangan sosial di masyarakat yang terjadi di momentum Pemilu 2024 kali ini.
“Kami FWPJT merasa terhormat karena penampil merupakan budayawan- seniman ternama. Mereka dengan antusias menyambut ajakan kami. Tanpa surat menyurat yang panjang atau proses bertele-tele, langsung berkenan ikut dalam acara ini ,” papar jurnalis CNN Indonesia itu.
Lebih lanjut, dia berpesan, walaupun pada pesta demokrasi masyarakat memiliki pilihan masing-masing, melalui kegiatan budaya yang tergelar, diharapkan menjadi sarana menguatkan kebersamaan, kerukunan dan toleransi, khususnya di wilayah Jawa Tengah.
“Alangkah indahnya meski kita berbeda-beda tetapi ketika ada dalam satu toleransi, satu kerukunan, kita semua bisa damai,” imbuhnya.
Asisten Administrasi Sekda Provinsi Jateng, Arif Sambodo yang mewakili Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana mengatakan, terkait kegiatan kebudayaan, Pemprov Jateng berkomitmen memberikan dukungan, dengan terwujudnya payung hukum berupa Perda Pelestarian Budaya.
“Telah terbit Perda Nomor 10 Tahun 2013 tentang Pelestarian dan Pengelolaan Cagar Budaya. Ada juga Peraturan Gubernur tentang Petunjuk Pelaksanaan atas Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang Bahasa Sastra dan Aksara Jawa,” bebernya.
Di tengah gempuran budaya asing, Arif berharap, keberagaman budaya yang dimiliki harus terus dilestarikan.
“Saya berharap kebudayaan bangsa ini bisa menunjukkan identitas dan nilai luhur. Dapat meningkatkan kualitas kehidupan, mempertahankan persatuan dan kesatuan serta mencapai peradaban yang maju dan berwawasan global,” ungkapnya. (AHP)