Gelar Simulasi Kericuhan Pemilu, Polda Jateng Fokus Pada Penyebaran Berita Hoaks dan Aksi Hura-Hara

inilahjateng.com (Semarang) – Polda Jateng menggelar Asistensi dan Supervisi Dalmas Nusantara dengan melalukan simulasi sebagai bentuk pengamanan pemilu 2024 di Simpang Lima Semarang, Sabtu (3/1/2024).
Dalam simulasi tersebut, pasukan Dalmas Polda Jateng terlihat memiliki beberapa lapis keamanan apabila terjadi insiden atau kericuhan ketika hari pemilu nanti.
Pengamanan digambarkan dengan aksi polisi yang menghala ratusan massa saat melakukan kericuhan untuk menyerang kantor Komisi Penyelenggaraan Pemilu (KPU).
Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabarhakam) Polri Komisaris Jenderal Fadil Imran mengucap terima kasih kepada Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi karena sudah menyiapkan personel maupun peralatan sebagai bentuk kesiapan apabila terjadi peningkatan eskalasi.
“Perlu diketahui, kegiatan ini dilakukan di semua Polda, semua kemarin saya hadiri di Jawa Barat sampai Sulawesi,” ungkapnya.Â
Lebih lanjut Fadil mengatakan tujuan dari persiapan pengamana Pemilu agar aparat lebih siap.
Tidak hanya dari segi pasukan saja, dirinya juga menyebut dari peralatan sampai logistik bisa disiapkan menjelang Pemilu 2024 ini bisa digelar dengan baik.
“Bahwa rasa aman, bebas dari rasa khawatir, agar masyarakat bisa datang ke bilik suara untuk memilih pemimpin, sehingga pembangunan ini bisa terus dilakukan siapapun pemimpinnya,” tandasnya.
Menurutnya, Jawa Tengah ini masih cukup aman dalam menyongsong pemilu. Oleh sebab itu, momentum tersebut harus dijaga.
“Jawa tengah ini relatif kondusif, aman. Dan momentum ini harus kami jaga. Sekali lagi, tentu kami harus berdoa. Semoga situasi Indonesia, Jawa Tengah bisa tentram menjelang puncak pemilu,” tuturnya.
Dirinya juga membeberkan, dalam Operasi Mantap Brata Polri untuk pengamana pemilu, pihaknya sudah memiliki dua operasi untuk menangkal penyebaran berita hoax dan teror.
Untuk penangkal berita hoaks, di Operasi itu ada Satgas Ban Ops yang memiliki Operasi Nusantara Cooling System.
“Jadi operasi ini yang terjadi tagret untuk menangkal berit hoaks. Data terakhir saya terima di penutupan tahun kemarin menurun. Tapi ada yang perlu mendapat perhatian. Kami akan melakukan langkah kontranarasi negatif dengan narasi positif dan juga menggandeng tokoh nasional,” bebernya.
Ia juga menambahkan jika Polri dalam Operasi Mantap Brata ada Satgas Antiteror yang sejauh ini sudah bekerja dengan baik.
“Saya kira semua bekerja dengan baik. Sampai hari niki ganguaan teror masih terkendali. Demikian juga kontingensi kalau ada teror. Satgas itu sasarannya bencana alam, teror dan mana kala terjadi peningkatan situasi yang membuthhkan langkah-langkah kontingensi,” pungkasnya. (BDN)