NasionalJateng

Gerakan Sekolah Sehat di Semarang

inilahjateng.com (Semarang) – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang meluncurkan program Gerakan Sekolah Sehat.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bambang Pramusinto mengatakan Gerakan Sekolah Sehat adalah sebuah proyek yang bertujuan utnuk meningkatkan kesehatan para siswa yang ada di Kota Semarang.

Gerakan Sekolah Sehat yang diluncurkan di TK Negeri Pedurungan ini akan menjadi pilot project untuk bisa diimplementasikan ke sekolah lain baik jenjang TK, SD hingga SMP.

“Gerakan Sekolah Sehat (GSS) ini merupakan inisiatif penting guna meningkatkan derajat kesehatan peserta didik dan lingkungan satuan pendidikan. Harapannya, kita dapat menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan nyaman bagi seluruh warga sekolah,” kata Bambang usai peluncuran Gerakan Sekolah Sehat di TK Negeri Pedurungan, Kamis (11/7/2024).

Baca Juga  Respon Direktur RSWN Honor Nakes Covid Belum Terbayar

Bambang yang mewakili Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, dalam beberapa waktu terakhir ada peningkatan kasus diabetes hingga ginjal pada anak yang disebabkan oleh pola hidup tidak sehat.

Hal ini dipicu karena konsumsi gula berlebih, makanan ultra proses, makanan kemasan hingga makanan cepat saji. Hal inilah yang menjadi dasar untuk mewujudkan gerakan sekolah sehat. 

Tujuannya agar kembali mengkonsumsi makanan gizi seimbang, menjaga higienitas dan mengurangi konsumsi makanan tidak sehat.

“Termasuk melalui GSS ini harapannya dapat mengedukasi dan menanamkan pola hidup sehat sejak dini kepada para siswa, siswi, keluarga dan lingkungan sekolah,” tuturnya.

Nantinya pengimplementasian gerakan sekolah sehat ini tidak hanya di sekolah tingkat kota tapi juga tingkat Provinsi Jawa Tengah.

Baca Juga  Sekolah Tak Penuhi Kuota, Disdik Tak Akan Buka Pendaftaran Geombang Kedua

“Melalui GSS ini, kita tanamkan nilai hidup sehat sejak dini kepada generasi penerus yang akan menjadi pilar kemajuan Indonesia mendatang,” jelasnya.

Ada lima pilar yang menjadi perhatian pemerintah dalam penerapan Sekolah Sehat. Yakni Sehat Bergizi, Sehat Fisik, Sehat Imunisasi, Sehat Jiwa dan Sehat Lingkungan. 

“Yang namanya kecerdasan, sehat mental, fisik dan lain-lain ini kan harus dibentuk dari kecil, Saat ini kan banyak anak-anak yang over gula, nah ini mulai diedukasi supaya nanti mereka bisa menjadi terbiasa untuk pola hidup sehat, dan nanti ketika ke depannya mereka dewasa bisa menjadi manusia yang sehat, terbiasa dengan pola makan sehat,” paparnya.

Terkait penerapan dari lima pilar tersebut, Bambang mengatakan Dinas Pendidikan tidak bisa berdiri sendiri. Ia mencontohkan lokasi TK Negeri Pendidikan yang berdekatan dengan tempat pembuangan sampah (TPS). 

Baca Juga  KPK Lakukan OTT di Medan dan Sekitarnya

Untuk menciptakan pilar Sehat Lingkungan di sekolah tersebut, dibutuhkan peran dari stakeholder terkait seperti kelurahan, kecamatan hingga Dinas Lingkungan Hidup. Melalui kerja barang ini maka dampak keberadaan TPS bisa diminimalisir, diharapkan tidak sampai mengganggu aktivitas belajar mengajar. 

“Modelnya ada di TK Negeri Pedurungan, nanti bisa direplikasi ke sekolah-sekolah lain, baik SD maupun SMP. Harapannya, tahun ini bisa sebanyak-banyaknya (sekolah menerapkan GSS). Sebenarnya sudah ada embrio, seperti di SD dan SMP, sudah ada embrio Sekolah Sehat, nanti tinggal diimprovisasi,” tandasnya. (LDY)

Back to top button