Jateng

Gibran Tindaklanjuti Temuan Kasus Leptospirosis di Solo

inilahjateng.com (Solo) – Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, akan menindaklanjuti beredarnya temuan kasus leptospirosis yang membuat satu orang meninggal dunia.

Pasien berjenis kelamin perempuan berinisial SH (60) warga Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, meninggal pada Kamis (21/3/2024).

“Coba nanti koordinasi dengan Dinkes, kami tindaklanjuti lagi,” ucap Gibran, saat ditemui di Balai Kota Solo, Senin (25/3/2024).

Sementara itu, Camat Banjarsari, Beni Supartono Putro mengatakan, semula SH mengeluh sakit dengan gejala menyerupai demam berdarah dengue (DBD). SH kemudian dirawat di RSUD Ibu Fatmawati Soekarno Kota.

“Laporan awal dari dokter diagnosa DB, lalu tindaklanjuti ada penemuan itu tadi,” katanya.

Beni menyebut, tempat tinggal SH bukan di area banjir atau area yang tergenang. Dimana lokasinya tepat berada di selatan RSUD Ibu Fatmawati Soekarno Kota.

Baca Juga  Momen Haru Tahanan Menikah di Polres Jepara

“Ini temuan pertama di Kecamatan Banjarsari. Di luar dari isu-isu strategis seperti stunting dan saat ini yang merebak DB, maka masyarakat dihimbau berhati-hati dengan hewan tidak hanya tikus saja, jadi harus diwaspadai,” ujarnya.

Menurut dia, saat ini petugas kebersihan tidak hanya bertugas mengambil sampah di rumah-rumah warga saja, namun mereka juga mendapatkan tugas tambahan untuk bersih-bersih.

Sebagai informasi, leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh infeksi bakteri berbentuk spiral dari genus leptospira yang patogen.

Penyakit bakteri menyebar melalui air seni hewan yang terinfeksi. Manusia bisa terkena leptospirosis melalui kontak langsung dengan urine hewan yang terinfeksi atau melalui air, tanah, atau makanan yang terkontaminasi urine hewan. Kondisi ini paling umum terjadi di iklim hangat.

Baca Juga  Bea Cukai Musnahkan 13,9 Juta Batang Rokok Ilegal

Beberapa gejalanya yaitu demam tinggi, sakit kepala, perdarahan, nyeri otot, menggigil, mata merah, dan muntah.

Sehingga Jika tidak ditangani, leptospirosis dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan hati, dan bahkan kematian.

Sejumlah upaya pencegahan bisa dilakukan, antara lain dengan cara menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, menjaga kebersihan lingkungan, melakukan pemberantasan sarang tikus. (DSV)

Back to top button