GIIAS 2023 Diharapkan Ada Peningkatan Penjualan dari Tahun Sebelumnya

inilahjateng.com (Semarang) – Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 digelar untuk kedua kalinya di Jawa Tengah yang berlokasi di Marina Convention Center (MCC) Kota Semarang pada 18 – 22 Oktober 2023.
Ketua Gaikindo, Yohanes Nangoi mengatakan pada GIIAS 2023 di Kota Semarang ada 30 merek yang terlibat mulai dari kendaraan roda empat, roda dua hingga spare part dari industri otomotif. Semua peserta GIIAS 2023 memamerkan produk terbaru mereka.
Melalui GIIAS 2023, diharapkan bisa mendorong potensi industri otomotif terutama di Jawa Tengah.
Gaikindo sendiri, lanjutnya, ingin memberikan kontribusi kontribusi terhadap industri otomotif agar bisa menyentuh semua masyarakat secara lebih merata.
“GIIAS ini menjadi ajang menunjukkan industri otomotif dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang industri otomotif,” kata Yohanes usai opening ceremony GIIAS 2023.
Dalam GIIAS kali ini ada 10 model kendaraan terbaru yang pertama kali dikenalkan dalam GIIAS 2023 di BSD City Tangerang.
Dengan adanya GIIAS ini diharapkan masyarakat bisa mencoba langsung kendaraan yang dipamerkan dalam GIIAS.
“Kedepan GIIAS Semarang terus berkembang dengan inovasi dan kendaraan terbaru untuk Jateng dan sekitarnya,” bebernya.
Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana yang diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno bersyukur dengan adanya GIIAS yang kedua kalinya digelar di Jawa Tengah maka bisa menumbuhkan ekonomi di Jawa Tengah.
Pasalnya, penopang pendapatan asli daerah (PAD) terbesar adalah dari pajak yakni mencapai 80 persen dan yang paling dominan adalah pajak kendaraan bermotor dan biaya balik nama kendaraan bermotor.
“Ini kolaborasi yang bagus antara Pemprov Jateng dengan Gaikindo. Yang pertama hasilnya bagus dan kedua ini diharapkan mengalami peningkatan,” katanya.
Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian RI, Taufik Bawazier berkomitmen untuk menjadikan Jawa Tengah terutama Kota Semarang untuk menjadikan International Exhibition.
Taufik mengatakan pendapatan dari sektor otomotif sangat besar. Terbukti pertumbuhan pada semester pertama mencapai 9,66 persen. Bahkan ada 1,5 juta orang yang bekerja di industri otomotif.
“Ini menjadi hal yang luar biasa karena industri otomotif bisa menopang banyak orang dan terlihat multiplier effectnya hampir Rp 800 triliun,” jelas Taufik.
Menurutnya, industri otomotif menjadi pahlawan devisa untuk Indonesia. Bahkan Indonesia akan memiliki pusat pembuatan mobil listrik karena saat ini mobil listrik sudah banyak dilirik masyarakat karena mampu mengurangi polusi.
“2025 diharapkan bisa produksi sendiri untuk baterai mobil listrik,” tandasnya. (LDY)