Arena

Gilbert Agius Hengkang dari PSIS di Tengah Krisis

inilahjateng.com (Semarang) – PSIS Semarang diterpa kabar mengejutkan di penghujung BRI Liga 1 2024/2025. 

Pelatih kepala Gilbert Agius resmi meninggalkan tim di tengah keterpurukan klub yang kini terdampar di zona degradasi.

Kabar kepergian pelatih asal Malta tersebut mencuat setelah PSIS kembali menelan hasil buruk di pekan ke-33, memperkecil peluang mereka untuk bertahan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. 

Pernyataan Agius sudah tidak bersama tim berjulukan Laskar Mahesa Jenar itu juga ditunjukan dari story kontak Whatsapp-nya.

Dalam story tersebut, Agius tampak sedang foto bersama para official tim dan jajaran pelatih dengan caption yang dia tulis bermakna perpisahan.

“Terima kasih keluarga saya. for your future Yoh ISO Yoh. good luck,” tulis dalam postingan status whats appnya, Selasa (29/4/2025).

Baca Juga  Tim Basket Putra dan Putri USM ke Final Pomprov Jateng 2025

Bahkan, saat wartawan mencoba hubungi lebih lanjut, Agius mengonfirmasi kebenaran bahwa dirinya tak lagi bersama PSIS. 

“Yes (iya),” jawabnya singkat.  

Disinggung mengenai alasan kepergiannya Agius dari PSIS Semarang hingga kini masih belum dijelaskan secara rinci. 

Bahkan, pihak manajemen PSIS sendiri berencana akan segera merilis pernyataan resmi terkait kinerja dan masa baktinya selama menangani tim. 

Sebagai informasi, Gilbert Agius bergabung dengan PSIS Semarang pada bulan Februari tahun lalu untuk menggantikan Resal Oktavian yang sebelumnya menjabat sebagai caretaker. 

Di masa awal kepelatihannya Agius harus bekerja cepat menyesuaikan diri dengan skuad yang ada dan menyelesaikan sisa kompetisi yang cukup menantang. 

Meski datang di tengah musim Gilbert berhasil membawa PSIS menyelesaikan kompetisi dengan aman. 

Baca Juga  Dirut PSIS Dorong Pemegang Saham untuk Persiapan Liga 2

Perjalanan PSIS bersama Gilbert berlanjut ke musim berikutnya yang menjadi salah satu musim terbaik klub selama berpartisipasi di kasta tertinggi Liga Indonesia. 

Pada musim itu PSIS sempat bersaing di papan atas meskipun performanya menurun saat memasuki pertengahan kompetisi. Namun, secara keseluruhan tim tampil cukup solid dan menutup musim dengan pencapaian yang layak diapresiasi.

Sayangnya situasi berubah drastis di musim berikutnya. Kompetisi yang masih berjalan saat ini memperlihatkan penurunan performa signifikan dari PSIS. Tim yang sebelumnya bersaing di papan atas kini terpuruk di dasar klasemen. 

Selama menukangi PSIS Semarang Gilbert dikenal sebagai pelatih yang membawa filosofi sepak bola modern. 

Diketahui, PSIS dalam 10 laga terakhir tanpa memetik kemenangan, hal itu makin memperburuk posisi Laskar Mahesa Jenar yang kini kian terancam degradasi pada musim ini karena berada di posisi ke-17klasemen sementara dengan raihan 25 poin. 

Baca Juga  Popda Jateng Diikuti 2.344 Atlet Pelajar

Berikutnya, PSIS masih menyisakan dua laga tandang dan dua laga kandang. (BDN)

Back to top button