Nasional

Grand Syeikh Al-Azhar Fasilitasi Gelaran Gus Dur’s Day 2024 di Kairo


Grand Syeikh Al-Azhar Prof. Dr. Ahmad Al-Tayyeb menggelar ‘Gus Dur’s Day 2024 – Humanity and Peace’ di Al-Azhar Conference Center, Kairo, Mesir, pada Minggu (28/1/2024) atas kiprah mendiang Presiden RI keempat itu dalam kemanusiaan dan perdamaian dunia.

Acara yang diinisiasi sebagai haul Gus Dur ke-14 ini juga dihadiri secara khusus oleh putri sulung Gus Dur, Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid, yang menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas nama keluarga besar KH Abdurrahman Wahid kepada Al-Tayyeb yang telah mendukung serta memfasilitasi penyelenggaraan haul tersebut.

“Saya bersyukur dan berterima kasih atas nama keluarga besar Gus Dur kepada Grand Syeikh Al-Azhar yang telah mendukung dan memfasilitasi penuh acara ‘Gus Dur’s Day 2024 – Humanity and Peace’,” ujar Alissa dalam rilis Al Azhar yang diterima Rabu (31/1/2024).

Baca Juga  Longsor Tambang Galian C Gunung Kuda, Korban Bertambah Jadi 19 Orang

Sementara itu, Al-Tayyeb yang menyambut langsung Alissa turut memberikan selamat atas atas pencapaian Nahdlatul Ulama (NU) dalam ‎misi perdamaian dunia dan penghargaan yang akan dianugerahkan oleh Moslem Council of Elders di ‎Abu Dhabi, pada Februari ini, berkat konsentrasi dan pergerakan NU perihal ‎kemanusiaan, termasuk di dalamnya adalah pemberdayaan perempuan dan anak-anak.

Grand Syeikh ‎juga mengucapkan terima kasih kepada Alissa atas kiprah dan peranannya dalam ‎menyebarkan nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian.

Selain itu, Al-Tayyeb menyebutkan ‎Gus Dur sebagai salah satu kader terbaik dan putra Al-Azhar. Bahkan ia pun menyebut Allisa sebagai ‘bint Al-Azhar’ (putri Al-Azhar).

https://c.inilah.com/reborn/2024/01/Grand_Syeikh2_75cf0ea02e.jpg

Keduanya pun membahas topik penting yang terkait dengan peran Al-Azhar Al-Syarif dan NU sebagai dua pilar keislaman di Timur Tengah dan Asia Tenggara serta langkah strategis kerja sama kedua pihak.

Baca Juga  Kakorlantas Prediksi Puncak Arus Balik Idul Adha Malam Ini

‎”Al-Azhar telah menyentuh warna keislaman di Indonesia, dengan memberikan banyak alumninya ‎seperti KH Abdurrahman Wahid, KH Ahmad Mustofa Bisri, dan Prof. Dr. Quraish Shihab, sebagai para ‎pemimpin dan tokoh yang berpengaruh di Indonesia yang senantiasa menebarkan Islam moderat, ‎menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan menebarkan perdamaian,” ujar Alissa.

‎”Kami sangat senang apabila bisa memperkuat kerja sama dengan Al-Azhar, tidak hanya di bidang ‎pendidikan, namun juga bidang keumatan,” imbuhnya.

Allisa menyatakan ingin mengembangkan bidang perempuan di kancah internasional dengan bekerja sama dengan Moslem Council of Elders, serta mengangkat para tokoh ulama perempuan Indonesia.

‎”Kami selalu bangga dengan Indonesia, sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim, Indonesia ‎mampu mempertahankan nilai-nilai sekaligus menjadi pionir Islam di Asia. Ini adalah harapan kami, ‎bahwa untuk membangun sebuah negara, maka pertahankanlah nilai-nilai keislaman,” ujar Grand ‎Syekh.

Baca Juga  DPR Desak Pidanakan Pengunggah dan Pemilik Situs yang Jajakan 5 Pulau Indonesia

Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Prof. Dr. Abdurrahman Al-Duwaeni (Wakil Grand Syeikh), Prof. ‎Dr. Salamah Dawood (Rektor Universitas Al-Azhar), Dr. Nahla el-Saidi (Penasihat Grand Syeikh), serta Dr. ‎Sahar Nasr (Penasihat Grand Syeikh, Direktur Zakat and Charity House, Mantan Menteri Investasi dan ‎Kerja sama Internasional Mesir).

NU dan Al-Azhar Al-Syarif telah mencanangkan beberapa kerja sama, dan di antaranya yang sudah terealisasi adalah bidang kemanusiaan antara LAZISNU dengan badan zakat Al-Azhar (Zakat and Charity House) untuk program kemanusiaan di Gaza yang telah memberi donasi sebesar US$170 ribu (sekitar Rp2,7 miliar).

 

Back to top button