Gubernur Jateng Dorong Bangun Jateng Lewat Dialog dan Aksi Nyata

inilahjateng.com (Semarang) – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menegaskan pentingnya menjaga sinergi dan komunikasi terbuka antara Pemerintah Provinsi dan DPRD Jawa Tengah.
Hal itu disampaikannya dalam acara Halalbihalal bersama Forum Berlian Ngopèni Nglakoni, di Gedung Merah Putih, Kompleks Kantor Gubernur Jateng, Selasa (8/4/2025).
“Komunikasi kita terbuka, apa yang menjadi problem, kita pecahkan bersama,” ucap Luthfi dalam forum yang menjadi ruang strategis tukar pikiran antara legislatif dan eksekutif tersebut.
Forum Berlian Ngopèni Nglakoni adalah inisiatif langsung dari Gubernur Luthfi, yang bertujuan menyamakan kepekaan antara Pemprov dan DPRD dalam menanggapi berbagai tantangan pembangunan di Jawa Tengah.
Forum ini menjadi wadah penting agar kedua pihak tidak hanya berjalan beriringan, tapi juga seirama dalam tujuan.
Dalam forum tersebut, Gubernur Luthfi memaparkan sejumlah prioritas program pembangunan Provinsi Jateng untuk satu tahun ke depan.
Fokus utama diarahkan pada infrastruktur dasar dan layanan publik esensial seperti pendidikan, kesehatan, serta sektor pertanian.
“Itu sudah kita laksanakan, dan kita minta dukungan dewan untuk kegiatan ini juga,” ujarnya.
Ia menekankan, anggota DPRD yang memiliki konstituen di tiap daerah pemilihan adalah mitra strategis yang sangat mengenal persoalan di lapangan.
Maka dari itu, kolaborasi antara DPRD dan Pemprov harus menjadi kekuatan utama dalam mengeksekusi program pembangunan secara tepat sasaran.
Dalam forum tersebut, para wakil rakyat juga menyampaikan aspirasi terkait isu kemiskinan, pengangguran, serta persoalan sosial yang masih membelit sejumlah wilayah.
Masukan itu langsung ditanggapi sebagai bagian dari upaya memperkuat akurasi kebijakan Pemprov.
Ketua DPRD Jateng, Sumanto, turut menegaskan pentingnya pembangunan daerah yang mampu menyumbang kekuatan bagi pembangunan nasional.
Salah satu caranya, kata dia, adalah lewat penguatan sektor pangan.
“Kita sudah bisa berkontribusi dalam hal peternakan dan pertanian,” ungkap Sumanto.
Ia menambahkan, kemandirian Jawa Tengah harus dibangun dari segala lini.
Tak cukup hanya swasembada pangan, sektor pendukung seperti teknologi alat pertanian juga harus digarap sendiri.
“Kalau mau pengadaan alat pertanian, ya kita buat sendiri. Pembangunan satu sektor akan mengiringi sektor lain,” ujarnya.
Melalui Forum Berlian ini, semangat gotong royong, kesadaran akan krisis, dan tekad untuk membangun daerah dari bawah menjadi nafas utama kerja sama antara Pemprov dan DPRD.
Di tengah kompleksitas tantangan sosial-ekonomi, Jawa Tengah terus melangkah—dengan dialog yang hidup dan kebijakan yang berpijak pada realitas rakyat. (RED)