Jateng

Gubernur Luthfi Sebut Bangun Jateng Butuh Kolaborasi Total, Media Harus Menyertai

inilahjateng.com (Jakarta) – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan pentingnya peran kolaboratif seluruh elemen masyarakat, termasuk insan media, dalam membangun Jawa Tengah secara menyeluruh dan berkelanjutan.

Hal tersebut disampaikannya dalam acara Rembug Bareng Gubernur bersama Pimpinan Media yang digelar, Rabu (2/7/2025).

Dalam forum terbuka yang berlangsung hangat tersebut, Gubernur Luthfi menyampaikan membangun Jawa Tengah tidak bisa dilakukan secara parsial atau sektoral, melainkan membutuhkan sinergi lintas sektor dari pemerintah pusat hingga desa, serta melibatkan akademisi, pengusaha, dan khususnya media massa.

“Media harus menyertai pembangunan, bukan sekadar meliput, tapi menganalisis, mengedukasi, dan membangun opini konstruktif. Masyarakat harus tahu arah pembangunan kita, dan itu tidak bisa tanpa peran media,” tegasnya.

Infrastruktur dan Pengentasan Kemiskinan

Luthfi menegaskan, pada 2025, Pemprov Jateng akan fokus besar pada pembangunan infrastruktur, terutama jalan, pendidikan, kesehatan, hingga ketahanan pangan.

Baca Juga  Puluhan ASN Cuti Haji, Bagaimana dengan Pelayanan Pemkot ?

Ia menargetkan 17.000 rumah tidak layak huni diperbaiki, memperluas layanan kesehatan hingga desa, dan menuntaskan ribuan kasus putus sekolah dengan program beasiswa dan penempatan ke sekolah swasta.

“Yang miskin ekstrem itu ada di desa. Maka desa menjadi tulang punggung pembangunan kita. Kita hadir langsung dengan layanan kesehatan, pendidikan, hingga pemberdayaan,” ujarnya.

Program lain yang tengah digenjot antara lain dokter keliling, sekolah untuk anak-anak miskin ekstrem, serta intervensi sosial dan infrastruktur di 10 kabupaten termiskin, seperti Brebes, Pemalang dan Wonosobo.

Gubernur Luthfi juga memaparkan potensi strategis Jawa Tengah yang menyumbang 18,8 juta ton hasil pangan pada 2024, terbesar kedua secara nasional.

Baca Juga  SPMB SMP Sragen, Pelayanan Surat Keterangan Jalur Afirmasi di Dinsos Membludak

Untuk menjaga keberlanjutan ini, ia menegaskan pentingnya revitalisasi lahan, teknologi pertanian, dan konektivitas antarwilayah.

Lebih jauh, Jawa Tengah akan didorong sebagai basis industri nasional melalui konektivitas dengan kawasan industri seperti Kendal dan Batang, serta menjajaki kerja sama investasi dengan provinsi lain, hingga negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.

“Gubernur dan bupati harus jadi marketing wilayahnya. Jual produk kita ke luar, jangan puas hanya di dalam negeri,” kata Luthfi.

Dalam forum tersebut, Gubernur juga menyoroti persoalan serius di pesisir utara Jawa Tengah, seperti rob dan penurunan muka tanah.

Ia memastikan proyek tanggul laut nasional (Giant Sea Wall) di kawasan Demak dan Semarang tetap berjalan hingga fungsional pada 2026.

“Ini bukan soal proyek, tapi soal menyelamatkan 22 desa dari ancaman hilang. Negara hadir di sana,” ucapnya.

Baca Juga  Pemkab Demak Sampaikan Kondisi Darurat Banjir Rob

Selain itu, ia mendorong pengurangan eksploitasi air tanah dan menggantinya dengan sistem penyediaan air minum (SPAM) berbasis teknologi yang kini sudah mulai dipasang di beberapa daerah.

Media sebagai Mitra Strategis

Menutup arahannya, Gubernur Ahmad Luthfi mengajak insan pers untuk terus mendampingi pemerintah dalam proses pembangunan, bukan hanya sebagai pengamat, tetapi sebagai bagian dari solusi.

“Media adalah bagian dari napas demokrasi dan pembangunan. Mari bareng-bareng bangun Jawa Tengah. Kita tidak bisa jadi superhero, tapi bisa jadi superteam,” pungkasnya.

Acara tersebut menjadi pertemuan perdana antara Gubernur Luthfi dengan pimpinan media massa sejak dirinya dilantik, dan akan diagendakan rutin ke berbagai daerah sebagai bentuk penguatan sinergi pembangunan dan transparansi informasi publik. (RED)

Back to top button