
inilahjateng.com (Pati) – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menegaskan arah pembangunan daerah pada tahun 2026 akan difokuskan pada penguatan swasembada pangan sebagai kelanjutan dari pembangunan infrastruktur dan pelayanan dasar yang digarap pada 2025.
Hal itu disampaikan Luthfi saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) eks Karesidenan Pati, yang digelar di Pendopo Kabupaten Pati, Senin (21/4/2025).
Acara tersebut dihadiri perwakilan dari lima daerah, yakni Jepara, Kudus, Pati, Rembang dan Blora.
“Program-program provinsi dan kabupaten/kota akan dijalankan secara berjenjang dan berkesinambungan agar pembangunan kita memiliki kesinambungan yang jelas,” ujar Luthfi.
Musrenbangwil ini menjadi ajang bagi Pemprov Jawa Tengah untuk “belanja masalah” dari berbagai wilayah, yang nantinya akan dibawa ke Musrenbang tingkat provinsi.
Luthfi meminta seluruh kepala daerah untuk memetakan permasalahan secara detail, khususnya yang berkaitan dengan sektor pangan.
“Ini baru tahap awal. Finalnya nanti di Musrenbang provinsi yang akan diikuti tokoh masyarakat dan forkopimda. Di sana akan dicari solusi konkret untuk tahun 2026,” katanya.
Sebagai provinsi penopang ketahanan pangan nasional, Jawa Tengah ditargetkan mampu menyumbang 11 juta ton padi sepanjang tahun 2025.

Hingga April saja, produksi padi telah mencapai 4,9 juta ton, menambah optimisme pemerintah dalam mencapai target tersebut.
Luthfi menekankan pentingnya kolaborasi antarwilayah dalam menjaga lahan pertanian dan memperkuat infrastruktur penunjang seperti saluran irigasi.
“Kita harus petakan daerah-daerah rawan kekeringan agar dapat diintervensi, apakah dengan sumur dalam atau solusi lain,” ungkapnya.
Selain swasembada pangan, pengembangan wilayah aglomerasi juga menjadi perhatian.
Wilayah eks Karesidenan Pati dinilai memiliki potensi besar di sektor pertanian, perikanan, hingga industri.
Oleh karena itu, kolaborasi antardaerah menjadi kunci.
“Bupati-bupati tidak bisa bekerja sendiri. Mereka harus duduk bersama, menyepakati prioritas pembangunan untuk menciptakan wilayah ekonomi baru,” pungkasnya. (RED)