Jateng

Gus Yasin Minta Penanganan Sampah Harus Jadi Gerakan Bersama

inilahjateng.com (Pekalongan) – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyerukan pentingnya penanganan sampah dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi juga bagian dari kesadaran kolektif masyarakat.

Seruan ini disampaikan saat membuka Musyawarah Komisariat Wilayah (Muskomwil) III Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Korwil III di Kota Pekalongan, Kamis (24/4/2025).

Didampingi Wali Kota Surabaya sekaligus Ketua Dewan Pengurus Apeksi, Eri Cahyadi, Gus Yasin menekankan isu sampah kini telah menjadi persoalan darurat yang memerlukan pendekatan lintas sektor dan lintas komunitas.

“Penanganan sampah bukan sekadar teknis pengangkutan dan pembuangan, tetapi menyentuh bagaimana masyarakat memahami dan peduli terhadap isu lingkungan,” ujarnya.

Baca Juga  Kejutan Kodim 0716 Demak di Hari Bhayangkara Ke-79

Ia menegaskan bahwa pengelolaan sampah harus masuk ke dalam ruang diskusi rumah tangga dan lingkungan terkecil.

“Kesadaran itu harus dimulai dari rumah, dari hal-hal kecil,” lanjutnya.

Menariknya, Yasin juga mengaitkan penanganan sampah dengan isu kesehatan seperti stunting.

Ia menilai kedua permasalahan ini saling terkait dan membutuhkan penanganan yang simultan.

“Kalau sampahnya tidak dikelola dengan baik, maka dampaknya juga ke kesehatan. Stunting bisa naik. Jadi ini harus ditangani bersamaan,” kata Gus Yasin.

Dalam kesempatan itu, ia mengapresiasi langkah cepat Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan, dalam merespons persoalan sampah.

Yasin menyebut, peningkatan anggaran pengelolaan sampah oleh Pemkot Pekalongan merupakan langkah progresif yang patut dicontoh.

Baca Juga  Inilah Enam Prioritas Pembangunan Kota Semarang tahun 2026

“Di kota yang padat penduduk, lahan pengelolaan terbatas dan resistensi masyarakat tinggi. Maka perlu pendekatan yang komunikatif dan edukatif,” ucapnya.

Ia juga mencontohkan Kota Surabaya yang telah mendapatkan pengakuan dari UNESCO dalam hal pengelolaan sampah, serta Kabupaten Banyumas yang sukses bekerja sama dengan industri dalam pemanfaatan sampah sebagai bahan bakar.

“Ini bukan soal siapa paling hebat, tapi bagaimana kita berbagi praktik baik agar semua kota bisa belajar dan menerapkannya,” tutupnya.

Muskomwil III Apeksi ini diikuti 25 wali kota dari Jawa Tengah, DIY, Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

Acara ini juga menghadirkan narasumber dari Kemendagri, KLHK, serta pegiat lingkungan sebagai upaya memperkuat komitmen bersama dalam menghadapi tantangan lingkungan perkotaan. (RED)

Back to top button