Hadirkan Pelukis Kanada, 26 Lukisan Abstrak Dipamerkan di Salatiga

inilahjateng.com (Salatiga) – Memasuki sebuah cafe atau resto umumnya kita akan disambut ramah pelayan. Namun, tidak dengan Orlen Heritage Cafe & Resto di Jalan Raden Patah No 15, Sidorejo, Kota Salatiga, Senin (22/7/2024).
Pengunjung, justru disuguhi aneka macam karya seni berupa lukisan.
Diketahui, mulai tanggal 22-28 Juli cafe dibawah Yayasan Hampara Loka itu menggelar pameran lukisan bertajuk “Memayu Hayuning Bawono untuk Salatiga”.
Ketua Panitia Rigar Yudistyo mengatakan, kegiatan pameran lukisan itu dibuat untuk mengenalkan seniman kanvas asal Salatiga.
Hanya, saja dengan jejaring yang ada turut digandeng pelukis dari Kanada, Robert Martin.
“Total ada 26 lukisan yang kami pamerkan, sebanyak 13 lukisan dibuat Robert Martin dan sisanya pelukis asal Salatiga Sigit Kustiawan. Lewat kolaborasi internasional ini kami ingin seniman lokal lebih dikenal,” terangnya.
Ia menambahkan, sengaja mengangkat tema abstrak dalam pameran lukisan kali ini agar ada pembeda kegiatan kesenian di Salatiga dengan daerah lain.
Kemudian, selama acara pengunjung tidak dikenakan tiket masuk.
Rigar menjelaskan, meski berlokasi didalam cafe namun bagi kelompok kesenian atau komunitas jika ingin melangsungkan kegiatan tidak dikenakan biaya sewa.
Sebab, Yayasan Hampara Loka memiliki komitmen memberi ruang bagi pelaku seni, sejarah, dan budaya Kota Salatiga.
“Selama pameran lokasi cafe dibuka mulai pukul 11.00-23.00 WIB. Dari 23 lukisan yang dipamerkan dibanderol mulai harga Rp 10 juta sampai termahal Rp 100 juta,” katanya.
Seorang pelukis asal Kota Salatiga Sigit Kustiawan menyebutkan, memamerkan sebanyak 13 karya lukis beraliran abstrak figuratif dan non figuratif mulai tema-tema penguasa, budaya dan keindahan.
Sigit bercerita, dari belasan karya yang dipamerkan proses melukis membutuhkan waktu beragam ada selesai dikerjakan seminggu bahkan bulanan.
Gaya lukis abstrak dipilih karena dapat mewakili puncak emosi seniman.
“Saya bawa karya monumental berjudul gerbang semesta. Itu kira-kira menggambarkan ketuhanan dan alam semesta seisinya. Saya sendiri aktif melukis sejak tahun 1985,” ucapnya. (RIS)