JatengEkonomi & Bisnis

Harga Bawang di Salatiga Tembus Rp 65 Ribu Perkilogram

inilahjateng.com (Salatiga) – Pasca musim lebaran hari raya Idul Fitri harga sejumlah bahan pokok di Kota Salatiga terbilang masih tinggi satu diantaranya bumbu dapur.

Seorang pedagang Suyamtiningsih (50) mengatakan harga kebutuhan bumbu dapur yang sampai sekarang tinggi yakni bawang merah dan putih.

“Penyebabnya stok menipis dari petani. Harga bawang merah maupun putih mulai naik pada H-7 lebaran Idul Fitri 2024. Semula, harga bawang merah perkilogram Rp 25-30 ribu,” terangnya kepada inilahjateng.com, di Pasar Blauran I Salatiga, Jumat (19/4/2024).

Ia menambahkan, harga bawang merah merah tertinggi jenis atau asal dari Kabupaten Brebes mencapai Rp 65 ribu perkilogram dimana sebelum puasa harganya Rp 40 ribu.

Baca Juga  Warga Terdampak Rob Tertangani Speling Pemprov Jateng

Mak Tik sapaan akrabnya menyebut, selain bawang merah Brebes jenis Cepogo Boyolali juga turut mengalami kenaikan berkisar Rp 5 ribu perkilogram umumnya hanya Rp 25 ribu kini menjadi Rp 50 ribu.

“Sedang bawang putih jenis sinco atau belum dipisah dari butiran semula diharga Rp 38 ribu menjadi Rp 40 ribu. Sementara, bawang putih cutting dari Rp 40 ribu naik Rp 45 ribu. Rata-rata selisih sekira Rp 2-3 ribu,” katanya.

Suyamti menjelaskan, adapun kebutuhan bumbu dapur yang turut mengalami kenaikan antara lain bawang bombay kemudian empon-empon jenis kencur sebelum lebaran perkilogram Rp 18 ribu naik drastis menjadi Rp 40 ribu.

Seorang pembeli Hesti (30) mengaku tidak masalah dengan kenaikan harga sejumlah bahan bumbu dapur pasca lebaran Idul Fitri.

Baca Juga  Mahasiswaa USM Gandeng Warga Gemah Ubah Sampah Jadi Cuan Lewat Budi Daya Maggot

Meski demikian, dia berharap pasokan yang ada tetap terpenuhi.

“Tidak masalah asalkan stoknya di pasaran masih ada. Apabila stoknya nggak ada mau harga tinggi barang susah dicari juga repot. Tapi, harapannya semoga semua kembali normal,” ujarnya. (RIS)

Back to top button