
inilahjateng.com (Sragen) – Harga cabai rawit merah di Pasar Bunder, Sragen capai Rp 100.000 per kilogram.
Kenaikan sendiri terjadi sejak awal tahun baru 2025 hingga sekarang.
Salah seorang pedagang di Pasar Bunder, Sragen, Warti (38) mengatakan kenaikan sejak awal tahun hingga sekarang. Harga sempat turun hanya Rp 5.000 namun naik lagi.
Ia mengatakan kulakan harga cabai rawit merah di bakul Rp 90.000 per kilogram. Naiknya harga cabai ini membuat minat beli masyarakat turun 50 persen.
“Harga cabai naik daya beli masyarakat untuk beli cabai rawit merah anjlok 50 persen. Biasanya pelanggan beli 1 ons sekarang dengan harga tinggi hanya beli 1/2 ons,” keluhnya, Selasa (7/1/2025).
Selain harga cabai rawit yang naik, Warti mengatakan harga cabai lainnya juga naik. Seperti cabai merah keriting dari Rp 40.000 sebelum tahun baru menjadi Rp 60.000 per kilogram.
Cabai merah besar capapi Rp 50.000 dari sebelumnya Rp 35.000 per kilogram. Cabai keriting hijau naik dari 25.000 menjadi Rp 40.000 per kilogram dan cabai rawit hijau Rp 40 ribu per kilogram.
Dia mengatakan naiknya harga cabai di Sragen dipengaruhi oleh biaya transportasi yang mahal karena lewat jalur jalan tol. Selain itu, faktor cuaca juga mempengaruhi.
“Faktor cuaca juga mempengaruhi harga naik, karena banyak yang gagal panen kena banjir, cabai rontok, cepat busuk, jadi pasokan ke pasar berkurang jadi mahal,” imbuh dia.
Warti mengatakan cabai-cabai ini berasal dari Kabupaten Boyolali dan Ngrambe, Jawa Timur. Mahalnya harga cabai juga membuat ia tidak berani kulakan banyak.
Jika biasanya dalam sehari ia bisa menghabiskan cabai 3 kilogram, saat harga naik 3 kilogram cabai itu tidak pernah habis.
Ia mengatakan kenaikan harga cabai memang sering terjadi, namun ini yang paling tinggi kenaikannya mencapai 50 persen dari harga biasa.
Sementara itu, Yanto, seorang pengepul di Pasar Bunder Sragen menyampaikan banyak pedagang yang langsung beli cabai rawit merah ke losnya.
Dia mengungkapkan harga cabai rawit merah di tingkat pengepul masih Rp 85.000 per kilogram mulai tiga hari terakhir.
Ia mengatakan harga cabai terus mengalami kenaikan setelah Natal 2024 khusus cabai rawit merah.
Yanto mengatakan yang membuat harga ialah petani sendiri. Bukan tanpa alasan para petani juga mengalami gagal panen karena banjir.
Akhirnya mau tidak mau, pasar juga mengikuti harga dari petani. Ia memperkirakan kenaikan harga cabai ini akan terus bertahan mengingat berada di musim penghujan. (mpm)