NasionalJateng

Harga Kebutuhan Pokok Naik, Pemkab Jepara Pastikan Stok Aman

inilahjateng.com, (Jepara) –  Pemerintah Kabupaten Jepara memastikan stok bahan pangan aman meski saat ini terjadi kenaikan harga pangan yang cukup signifikan.

Pantauan inilahjateng.com, harga beras merangkak naik hingga menyentuh angka 16.500 – 17.000 atau naik sekutar 2000-3000 rupiah per kilogramnya.

Selain beras, kebutuhan pokok lain turut alami kenaikan seperti cabai merah keriting di harga 85 ribu yang sebelumnya 80 ribu.

Sedangkan bawang merah alami kenaikan yang sebelumnya seharga 30 ribu menjadi 36 ribu. Sementara bawang putih naik menjadi 42 yang sebelumnya 40 ribu.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara, Diyar Susanto menerangkan, stok pangan masih dalam tahap aman.

Baca Juga  HUT Bhayangkara, Polisi Renov Rumah Warga Ngrampal Sragen

“Kita ini sedang berada di posisi aman, karena ketersediaan itu ada. Harga masih ditaraf wajar. Dari laporan beberapa kecamatan juga masih aman,” katanya.

Untuk menstabilkan harag beras di pasaran, pemerintah melalui Bulog menyediakan beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) bagi masyarakat.

Pihaknya terus mendorong percepatan proses distribusi agar ketersediaan bahan pangan di pasaran tetap terjaga.

Ia menyebut telah berkoordinasi dengan Bahan Pangan Nasional (Bapanas), Pj Bupati Jepara, serta Forkopimda Kabupaten Jepara terkait ketahanan pangan di tahun ini.

Pihaknya juga mengklaim telah berupaya menekan harga kebutuhan pokok yang tinggi dengan melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM).

“Kalau dari komoditas bisa dibuktikan dengan gerakan pangan murah itu dilaksanakan sebelum ramadhan,” ujarnya.

Baca Juga  Pendaftar SMPN Lebih Dari 30 Ribu Anak, Disdik Umumkan Besok

Meski demikian, ia menyebut hasil panen dari para petani masih dapat mencukupi kebutuhan pangan masyarakat, meski adanya penurunan produktivitas dan perubahan cuaca.

Pemkab Jepara telah mengantisipasi kondisi darurat dengan stok bahan pangan yang tersimpan di gudang cadangan.

“Ada stok di angka 84 ton, itu yang di gudang cadangan. Digunakan untuk hal-hal yang berupa kedaruratan atau kondisi yang terafiliasi karena cuaca ekstrem,” tuturnya. (NIF)

Back to top button