JatengEkonomi & Bisnis

Harga Terus Merangkak, Pedagang Beras di Jepara Ngeluh

inilahjateng.com (Jepara) – Kenaikan harga beras di pasaran yang terjadi minggu-minggu ini membuat pedagang memutar otak mengais keuntungan.

Salah satu pedagang beras di pasar Mayong, Devi mengatakan, kenaikan harga beras dipicu berkurangnya jumlah pasokan beras ke pedagang.

Hal ini juga pengaruhi oleh musim panen padi yang baru tiba sekitar bulan Maret-April mendatang.

Devi pun turut merasakan dampak kenaikan harga beras.

“Stok mulai langka, jadi harga beras naik. Sudah dua mingguan ini,” ujarnya, Jumat (26/1/2024).

Ia menjual harga beras secara eceran sebesar Rp 13 ribu sampai 14 ribu perkilogram untuk kategori sedang. Sementara beras kelas premium, dia jual dengan harga Rp 16-17 kilogram.

Baca Juga  Mobil Dinas DPRD Ngawi Kecelakaan, Dua Orang Tewas

Dirinya pun mengeluhkan kenaikan harga tapi tak menghasilkan untung yang menjanjikan. 

“Untungnya tak seberapa, tetapi harga beras naik terus, saya ambil keuntungan sekitar Rp 500 perkilonya,” ucap Devi.

Bahkan, kata dia, harga beras ketan justru melambung naik. Saat ini, harga beras ketan di pasaran mencapai Rp 20 ribu perkilogram.

“Beras ketan naik signifikan, perkilo Rp 20 ribu,” terangnya.

Senada dengan Devi, Muhammad Dhorifin, penjual beras di pasar tradisional Mayong turut mengeluh lantaran harga beras terus merangkak naik.

Meskipun menurut Dhorifin kenaikannya tak langsung signifikan, namun lambat laun dikeluhkan banyak pembeli. 

Naiknya harga beras di pasaran, kata dia, sudah berlangsung dalam dua minggu terakhir.

Baca Juga  Kudus Kelola Sampah Residu Insinerator Dari Djarum Foundation

Dia mengakui, meski harga beras naik terus, pembeli tetap mau beli. Hanya saja, beberapa pembeli protes karena semakin hari semakin naik.

“Naiknya tak seberapa, tapi terus, naik Rp 200, naik lagi Rp 500, pembeli pada protes,” ujar Dhorifin. (NIF) 

Back to top button