Jateng

Harus Banyak Ruang Untuk Seniman Berkarya di Kota Lama

inilahjateng.com (Semarang) – Kawasan Kota Lama Semarang saat ini sudah menjadi salah satu destinasi unggulan di Kota Semarang.

Bahkan bisnis kuliner mulai dari Cafe, resto hingga UMKM atau pedagang kecil sangat menjamur.

Namun rupanya, bagi Arnaz Agung Andrarasmara yang merupakan bakal calon Wali Kota Semarang, ada sisi-sisi dari Kota Lama yang harus lebih dikembangkan untuk menunjang pariwisata.

Bahkan Kota besar sekelas Semarang yang telah menjadi Kota Pariwisata seharusnya dihujani dengan kegiatan-kegiatan bertaraf nasional maupun internasional untuk menumbuhkembangkan sektor ekonomi melalui wisatawan yang datang ke Kota Semarang.

Salah satu yang perlu adanya pembenahan di Kota Lama misalnya adalah ruang terbuka atau public space bagi para seniman.

Arnaz sendiri melihat Kota Lama memang sudah ramai dengn pengunjung yang menikmati wisata sejarah melalui gedung-gedung tua yang eksotis hingga berwisata kuliner.

Namun ruang bagi seniman baik pemusik hingga pelukis masih belum ada.

“Secara bisnis kota lama sudah luar biasa, karena banyak Cafe dan restoran hingga UMKM. Tapi yang belum banyak itu public area untuk seniman dan kalau perlu di kota lama ada 3 atau 4 titik area terbuka untuk seniman menampilkan performanya,” kata Arnaz saat berkeliling Kota Lama, Kamis (6/6/2024) malam.

Sepanjang jalan menyusuri kawasan Kota Lama mulai dari Taman Sri Gunting hingga berhenti disalah satu angkringan di dekat Rumah Pompa, Ketua KONI Kota Semarang ini melihat masih banyak ruang yang sebenarnya bisa dimanfaatkan bagi para seniman.

“Sebenarnya tinggal kreativitas dan inovasi Pemerintah bersama stakeholder untuk menciptakan public space tersebut. Sehingga dengan adanya public space untuk seniman bisa menambah kunjungan wisata ke Kota Lama,” jelasnya.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Kadin Kota Semarang ini melihat sektor usaha di Kota Lama cukup menjanjikan.

Hanya saja bagaimana pemerintah menata kawasan tersebut dengan lebih baik.

Bakal Calon Wali Kota Semarang Arnaz Agung Andrarasmara saat ngobrol dan melihat kondisi Kota Lama Semarang.

Ramah Disabilitas

Tak hanya public space bagi seniman, Arnaz melihat masih banyak tempat-tempat umum di Kota Lama yang belum ramah terhadap disabilitas.

Padahal seharusnya, sebagai destinasi wisata, aspek ramah disabilitas perlu diterapkan.

“Kalau menurut saya untuk memberikan akses bagi disabilitas di Kota Lama bukan pekerjaan yang sulit karena ini kan mengenai kebijakan pemerintah saja bagaimana bisa pro terhadap disabilitas,” bebernya.

Menurutnya, banyak hal yang bisa membut pelaku usaha membuat tempat usahanya lebih ramah disabilitas.

Bahkan menurutnya, pemerintah bisa memberikan persyaratan kepada pengusaha yang akan membuka usaha baru untuk membuat tempat usahanya lebih ramah disabilitas.

“Misal tidak ramah disabilitas (tempat usahanya) pemerintah bisa saja memberhentikan tempat usahanya untuk sementara hingga selesai diperbaiki untuk disabilitas. Untuk pelaku usaha baru misalnya salah satu syarat mendapat perizinan adalah bagaimana mereka membuat disabilitas bisa berkunjung,” terangnya. (LDY)

Baca Juga  Mbak Ita Datang Ke Golkar, Apakah Tanda Koalisi?
Back to top button