
inilahjateng.com, UNGARAN – SMK Negeri 1 Tengaran Kabupaten Semarang menjadi salah satu sekolah kejuruan yang sukses membuat prototipe mobil listrik sendiri dan diberi nama X-SATA EV.
Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Tengaran Farida Fahmalatif mengaku, ide awal pembuatan mobil listrik ini tantangan yang ia berikan untuk jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR).
“Salah satu salah satu syair di mars kami itu adalah pencipta mobil teknologi ganda. Nah saat itu saya bilang ini mars nya yang mau diganti, atau wujudkan mimpi ini?,” terangnya kepada Inilahjateng.com, Senin (23/10/2023).
Berawal dari itu, pihaknya memilih untuk mewujudkan mimpi tersebut dengan menggandeng Estima Industry yang berada di Solo, Jawa Tengah.
Setelah itu pihaknya mengirimkan guru dan siswa untuk langsung belajar perakitan dan pembuatan mobil di Estima Industry.
“Kemudian (mobil listrik) dikerjakan di sini. Mulai dari awal hingga akhir, yang melibatkan peserta didik,” katanya
Ia menambahkan, meski sudah jadi dan bisa dikendarai prototipe mobil listrik buatan SMK Negeri 1 Tengaran masih perlu banyak pengembangan lebih lanjut.
“Anak-anak inilah nanti yang akan menerima fresh ilmunya, itu baik dari industri dan dari bapak ibu guru. Jadi yang jelas tujuan utamanya itu adalah untuk peningkatan kualitas pembelajaran, dan pada endingnya adalah kualitas peserta didik itu sendiri,” ucapnya
Guru teknik otomotif Aris Abadi membeberkan proses pembuatan mobil listrik ini terbagi dalam tiga tim. Terdiri dari tim sasis, tim elektrikal, dan tim finishing pembuatan bodi mobil.
Diakuinya kesulitan dalam pembuatan mobil listrik ini adalah perubahan pengajaran dari mobil berbahan bakar BBM ke mobil listrik. Selain itu juga pada pembuatan kerangka mobil yang baru.
“Tantangannya adalah bagaimana mobil ini benar-benar layak dipakai di jalan umum. Mobil ini juga benar-benar menggunakan kerangka baru bukan kerangka dari mobil lama,” akunya
Dikatakan, proses pembuatan mobil ini selama tiga Minggu melibatkan sejumlah guru dan 6 siswa. Mobil yang diberi nama X SATA EV ini bisa melaju dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam dengan jarak tempuh 60 kilometer.
“Tanjakan kita juga pernah mencoba dan turunan juga pernah mencoba ternyata tidak masalah. Karena ini didayai oleh 15.000 kilowatt,” jelasnya. (RIS)