HUT Kabupaten Demak, Bupati Tekan Intropeksi Diri

inilahjateng.com (Demak) – Pemerintah Kabupaten Demak melaksanakan HUT ke-521 di tengah upaya maksimal penanganan paska banjir yang melanda.
Meskipun tidak seeuforia seperti pada saat HUT tahun lalu, rangkaian acara hari jadi Demak tetap berjalan sederhana seperti menggelar doa bersama tokoh agama dan masyarakat di pendopo kabupaten.
Menurut Bupati Demak, Eistianah, ada nilai positif dan negatif dari musibah banjir yang menerpa. Hal tersebut dapat menjadi bahan renungan bersama.
“Peringatan HUT kali ini agar kita tetap semangat dan bangkit pasca banjir. Meminta doa dan restu kyai dan sesepuh agar masyarakat sejahtera sehat dan Kabupaten Demak semakin maju dan sejahtera,” tutur Eistianah sesaat melakukan ziarah ke Makam Raja-raja Demak yang berada di kawasan komplek Masjid Agung Demak.
Eisti melanjutkan, ziarah menjadi tradisi wajib dan penghormatan kepada para pendiri Kabupaten Demak.
“Sudah menjadi hal wajib sebelum ziarah ke makam pendiri Kabupaten Demak, kita lakukan doa, berzikir bersama,” kata Eistianah.
Menurut Bupati Demak, Eistianah, perayaan HUT Kabupaten Demak kurang etis apabila terlaksana dengan kemewahan karena bencana banjir yang melanda. Meskipun begitu, kehadiran musibah ini bisa jadi memberikan hikmah tersendiri.
“Kami rasa tidak etis kalau dalam perayaan hari jadi tahun ini dengan suka cita penuh dengan kegembiraan dalam penyambutannya. Mengingat tragedi jebolnya tanggung sungai Wulan hingga kedua kalinya membuat trauma bagi sebagian besar warga kabupaten Demak,” sambungnya.
Ia berharap, adanya musibah yang menimpa Demak menjadi titik balik untuk saling menjaga dan bisa kembali beraktivitas seperti biasanya.
“Evaluasi dan intropeksi diri serta semangat untuk bangkit dan tetap bergandengan tangan agar bisa pulih seperti sedia kala,” pungkasnya.
Sebagai informasi, dalam rangka peringatan HUT Kabupaten Demak ke-521 tahun 2024, kegiatan pasar murah dan kegiatan lainnya akan terlaksana setelah hari raya Idul Fitri.
Mengingat kondisi pemulihan pasca banjir di pemukiman warga sehingga kegiatan tersebut belum bisa terlaksana dalam waktu dekat. (Hrw)