NasionalJateng

HUT PII, Insinyur Kota Semarang Targetkan Pembangunan Merata

inilahjateng.com (Semarang) – Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Kota Semarang menyelenggarakan Seminar Nasional bertempat di Auditorium Universitas Semarang, Sabtu (08/05/2024).

Kegiatan yang bertema “Implementasi Undang-Undang No. 11 Tahun 2014 TentangKeinsinyuran dan Peran Insinyur dalam Pembangunan Indonesia” ini juga dirangkaikan dengan perayaan Hari Ulang Tahun PII ke 72.

 

Dalam sambutannya, Ketua PII Cabang Kota Semarang Dr.Ir.Supari, ST.MT.IPM yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Semarang menyatakan, implementasi Undang-Undang No. 11 Tahun 2014 Tentang Keinsinyuran dan PeranInsinyur dalam Pembangunan Indonesia masih menghadapi tarik ulur.

“Insinyur di Indonesia masih kurang dibandingkan kegiatan keinsinyuran yang ada. Jika benar kegiatan keinsinyuran tercover oleh jumlah dan kualitas Insinyur yang ada, tentu ini menjadi tugas kita. Karena kalau tidak tercover berarti ada pekerjaan kegiatan keinsinyuran yang dikerjakan oleh yang non Insinyur dan itu akan bahaya, karena akan mendapat denda dan sangsi oleh Undang-undang itu sendiri,” kata Supari.

“Meskipun masih ada tugas-tugas di dalam organisasi sendiri dari waktu ke waktu, kami di cabang sangat merasakan betul bahwa kemajuan PII 3 tahun terakhir ini kami rasakan luar biasa. Diantaranya adalah tersedianya data base yang bisa diakses oleh teman-teman cabang dan di simponi. Seperti pada hari ini, sesuai dengan amanah AD/ ART PII,” lanjutnya.

Baca Juga  Diancam Bom Lagi, Pesawat Saudi Airlines Tujuan Surabaya Mendarat Darurat di Kualanamu

“selain itu,” lanjutnya lagi.

Supari menambahkan, PII Kota Semarang adalah wadah berhimpunnya para Insinyur di Kota Semarang.

“Saat ini dari data base Insinyur Kota Semarang, ada 3699 anggota yang menyebar di 29 badan kejuruan. Namun 481 anggota yang aktif dan badan kejuruan yang aktif hanya 20 dari 29. Potret ini menyadarkan kita belum sepeuhnya dalam PII,” tambah dia.

“Sinergitas antar Insinyur diantara kita masih perlu kita tingkatkan untuk lebih memberikan peran dalam pembangunan Kota Semarang. Tentu ini kami berharap ke depan sinergi dengan walikota perlu juga kita tingkatkan. Tentu ini menjadi tugas terdekat PII Cabang selain tugas bagaimana menambah jumlah anggota dan membuat lebih banyak anggota-anggota yang aktif dan berperan. Kami sadar ini akan perlu stimulan perlu daya tarik dan perlu ditunjukkan kira-kira benefitnya apa yang akan diperoleh bagi anggota aktif dan perlu koordinasi yang lebihintens kedepan. Namun dengan dukungan PII Pusat ini adalah langkah-langkah yang bagus dan kondusif yang semakin baik membangun sinergitas antar Insinyur di cabang Kota Semarang,” pungkasnya.

Baca Juga  Hari Ketiga SPMB, Pendaftar SMP Negeri di Semarang Melebihi Kuota

Forum seminar nasional dan FGD di selenggarakan dalam upaya untuk memulai mencari alternatif solusi untuk tugas-tugas tersebut. Minimal adalah bisabersilaturahmi antar Insinyur saling kenal, sering Iptek, diskusi, meningkatkan pengetahuan, kompetensi, koordinasi, relasi yang baik, melihat peluang-peluang kedepan untukkegiatan Keinsinyuran khususnya di Kota Semarang danumumnya pada level nasional dan international.

Sementara itu, Wali Kota Semarang Dr. Ir. Hj. Hevearita G. Rahayu, M.Sos dalam kata sambutannya menyampaikan bahwa Insinyur ada 29 tentu bagian-bangiannyasaling melengkapi untuk pembangunan Kota Semarang.

“Tentu banyak sekali atau mungkin kita sekarang menjadi issu adalah rob dan banjir. Beberapa tahun lalu, kami sudah menerima serah terima rumah apung, rumah baca yang dibangun sejak 2016, tapi ternyata masih kokoh dan kemarin diberi hibahnya dari Kementrian PUPR. Saya terbesit ide, bagaimana kalau Kota Semarang dibantu para Insinyur untuk membuat rumah apung seperti di Belanda. Karena kita tau tidak mungkin melawan alam, tapi kita harus berdampingan dengan alam. Bagaimana caranya tidak mungkin juga kalau para nelayan ini disuruh pindah mereka ini mau banjir, mau rob orang-orang lain meributkan mereka tenang-tenang saja,” kata Ita.

Baca Juga  Enam Desa di Jepara Rawan Tenggelam Gegara Abrasi

Walikota menambahkan, Kota Semarang membutuhkan Insinyur untuk pembangunan daerah semakin hebat dan tentunya banyak lagi. Utamanya teknologi yang paling penting sekarang ini adalah masalah mekanisasi pertanian, mengutip dari kata-kata Pak Sukarno “Mati Hidup Sebuah Bangsa adalah Pangan”.

“Buah, sayur adalah hasil pertanian dan sekarang ini lahan pertaniansemakin berkurang maka kita sebagai para Insinyur harus membuat teknologi Pertanian, para generasi gen Z tidak mau menjadi petani konventional, makanya peran Insinyur penting untuk membuat teknologi pertanian sehingga anak-anak gen Z bisa juga menjadi petani,” pungkasnya.

Harapannya, seluruh Universitas yang berada di Semarang bisa berkolaborasi dengan perguruan tinggi lainnya untuk dapat menciptakan teknologi pertanian yang terbarukan.

Rangkaian acara Seminar Nasional Persatuan InsinyurIndonesia (PII) Kota Semarang ditutup secara resmi oleh ketua panitia PII Cabang Semarang, kemudian dilanjutkan dengan perayaan HUT ke-72 PII. (Red)

Back to top button