Market

Industri Manufaktur Taiwan Bawa Peluang Bisnis Energi Hijau ke Indonesia


Sejumlah manufaktur asal Taiwan yang tergabung dalam Departemen Pengembangan Ekonomi Pemerintah Kota Taipei membuka peluang kerja sama bisnis energi hijau kepada sejumlah pengusaha Indonesia.

Pakar ekonomi hijau, Mubariq Ahmad mengapresiasi tawaran ini karena mendukung berkembangnya sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) hijau.

Selama ini, bisnis bisnis hijau atau berkelanjutan, memerlukan dukungan permodalan yang kuat, termasuk regulasi pemerintah.

“Perlu ada dukungan konkret dan intervensi langsung dari pemerintah dalam bentuk regulasi pada bisnis UMKM berkelanjutan,” kata Mubariq di Jakarta, dikutip Jumat (17/5/2024).

Direktur Divisi Ekonomi dari Taipei Economic and Trade Office (TETO) di Indonesia, Frank Lu,  mengatakan, keberadaan paviliun ‘smart Taipei, green innovation’ di Taiwan Expo 2024 ini, sejalan dengan arah kerja sama industri Taiwan-Indonesia serta kebijakan jangka panjang Kota Taipei yang mempromosikan kawasan layak huni dan berkelanjutan.

Baca Juga  Duit Stunting untuk Renovasi Pagar, Revolusi Mental untuk Belanja Trail, Suharso Hanya Elus Dada

“Kami ingin menunjukkan citra Taipei sebagai kota internasional, dengan menghadirkan sebelas perusahaan terkemuka Taipei ke Indonesia untuk secara aktif memperluas peluang bisnis energi hijau yang cerdas,” kata Frank, Jakarta, Jumat (17/5/2024).

Dalam forum ini, kata dia, Taiwan ingin menunjukkan sejumlah produk dan solusi hemat energi pintar, sistem penyimpanan daya, kecerdasan buatan (AI), dan bahan bangunan yang ramah lingkungan.

Ketua Umum Asosiasi Big Data dan AI (Abda), Rudi Rusdiah mengatakan, kemajuan bisnis energi hijau dari Taiwan, layak ditiru Indonesia. “Karena saya bidangnya IT dan AI, saya sangat tertarik dengan face recognition. Kemudian grass straw yang eco-friendly serta halal food juga,” kata Rudi.

Baca Juga  Spalletti Puas Cara Italia Merespon Gol Kilat Albania

Rudi meyakini, banyak profit dari produk Taiwan dan Indonesia memiliki pasarnya. Diharapkan, kerja sama kedua negara bisa saling menguntungkan. “Misalnya, Indonesia tidak hanya menjadi target pasar tapi bikin pabrik atau investasi di sini,” kata dia.

Menurut Rudi, saat ini, pemerintah Indonesia sangat gencar mendorong transformasi energi sektor petrokimia. Di mana, permintaan pasar terhadap produk ramah lingkungan terus meningkat.

“Kota cerdas yang canggih serta industri hemat energi dan pengurangan karbon di Kota Taipei diharapkan mendapat sambutan yang antusias di pasar lokal,” paparnya. 
 

Back to top button