NasionalInersia (jangan dipilih)

Ini Alasan UNNES Beri Gelar Doktor Honoris Causa untuk Irwan Hidayat

inilahjateng.com (Semarang) – Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul TBk. Irwan Hidayat mendapatkan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa dari Universitas Negeri Semarang (Unnes).

Irwan Hidayat mengaku sangat bangga dengan gelar kehirmatan yang diraihnya.

Pasalnya, gelar kehormatan diberikan oleh Perguruan Tinggi Negeri ternama di Indonesia.

“Saya sangat bangga dan saya sampaikan terima kasih kepada Unnes dan jajaranya. Kenapa saya bangga ? karena gelar ini diberikan oleh Universitas ternama di Indonesia,” ujar Irwan Hidayat usai upacara penganugerahan di auditorium Unnes, Rabu (13/11/2024).

Pemberian gelar Doktor Honoris Causa ini menurut Irwan sebuah anugerah untuk dirinya.

Pasalnya, apa yang dipikirkan 40 tahun lalu akhirnya bisa bermanfaat untuk masyarakat dan Bangsa Indonesia.

“40 tahun yang lalu saya berpikir kalau obat alam bisa diuji klinis itu nanti jadi luar biasa, dan sebenarnya ini kan sebuah kekayaan Indonesia. Kalau kekayaan alam ini bisa nantinya membuat semua berminat khususnya dunia kedokteran, dunia pendidikan melakukan penelitian bagaimana obat-obat herbal ini nanti bisa jadi salah satu partner obat-obat famasi, itu cita-cita saya 40 tahun yang lalu,” terangnya.

Baca Juga  UNNES Berikan Anugerah Konservasi Pada Dua Tokoh Nasional

Lebih lanjut Irwan Hidayat mengatakan, apa yang dicita-citakan 40 tahun yang lalu, saat ini telah terbukti.

“Cuma Tolak Angin, bisa lebih hebat dari industri Farmasi, itu cuman Tolak Angin, berarti nanti kalau semua penyakit bisa pakai Tolak Angin dan itu butuh komitmen dan partisipasi dari pasar,” tambahnya.

Irwan juga berharap dunia pendidikan terutama kedokteran supaya ikut meneliti dan berpartisipasi, sehingga kalau obat herbal bisa di uji klinis itu jadi luar biasa.

“Harapan saya, dunia kedokteran bisa melakukan penelitian, tanaman herbal ini bisa jadi obat apa dan lain sebagainya. Saat ini bukan lagi bicara bisnis, tapi bicaranya tanaman ini bisa bermanfaat apa tidak. Tapi feeling saya bermanfaat, buktinya masuk angin bisa sembuh dengan Tolak Angin,” ujarnya.

Bahkan lanjut Irwan, dunia farmasi saat ini banyak yang memproduksi produk herbal.

Ini tandanya tanaman herbal sangat bermanfaat jika dikembangkan.

“Sekali lagi saya berharap kedokteran melakukan penelitian tanaman obat dan sekali lagi saya sangat bangga dan berterima kasih atas gelar yang dianugerahkan kepada saya, apalagi yang memberikan gelar ini sebuah perguruan tinggi yang terpercaya,” ujarnya.

Baca Juga  Pemerintah Berencana Pajaki Toko Online, Begini Kritik DPR

Dengan gelar ini tambah Irwan, pihaknya akan semakin semangat mengembangkan obat-obat alami supaya bisa bermanfaat.

“Saya akan terus mengembangkan tanaman obat supaya bermanfaat bagi masyarakat dan saya akan terus memberikan edukasi cara-cara untuk bagaimana obat herbal ini bisa dihargai dan saya yakin bisa,” tandas Irwan.

Sementara Rektor Unnes Prof. Dr. S Martono, M.Si mengatakan, pemberian anugerah Doktor Honoris Causa kepada Irwan Hidayat pertama aspek akademik dan normatif.

“Pak Irwan mengembangkan sebuah ilmu yang tampaknya menjadi branding. Bagaimana mendobrak sebuah kebiasaan yang dianggap tradisional menjadi modern. Orang waktu dulu identik kalau minum jamu itu orang kampungan, tapi dengan image orang pintar minum Tolak Angin ini berubah, jadi bukan hanya untuk orang-orang biasa tapi orang yang luar biasa,” terang Martono.

Menurut Martono, branding ini menjadi penting bagaimana masyarakat terbentuk polanya dengan sebuah produk.

Baca Juga  Kasus Ronald Tannur, Eks Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun Penjara

“Lalu yang selanjutnya adalah tentang identitas, Pak Irwan ini salah satu contoh pelaku yang patut kita teladani, apa itu ? satu tentang proses kolektif kolegial dalam kepemimpinan. Saya belum pernah melihat industri jamu sekuat seperti Sido Muncul di bangun karena Ikatan Keluarga,” tambahnya.

Biasanya lanjut Martono, dengan keluarga yang masing-masing dengan banyak pikiran itu saling bantah, banyak contoh yang sekarang menjadi bubar.

“Tapi Alhamdulillah Sido Muncul bertahan dengan itu (ikatan keluarga dan kekeluargaan) karena jadi prinsip, yang disampaikan harus ada yang mau mengalah ini luar biasa,” ujarnya.

Lalu contoh yang lain lanjut Martono, adalah tanggung jawab sosial Pak Irwan Hidayat yang bertahan dengan jamu tapi tanpa dicampur dengan bahan kimia, bahkan diuji dengan cara-cara modern.

“Berbeda dengan beberapa industri yang kemudian dengan cara mencampur komposisi dengan tambahan bahan-bahan kimia yang kemungkinan besar membahayakan, ini catatan bagi UNNES untuk memberikan penghargaan kepada Pak Irwan,” pungkas Martono. (RED)

 

Back to top button