Nasional

Inilah Indikator Penerapan Contra Flow dan One Way Nasional

inilahjateng.com (Jatiasih) – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Drs. Agus Suryonugroho S.H, M.Hum, mengungkapkan penerapan rekayasa lalu lintas seperti contra flow dan one way masih dalam tahap kajian.

Evaluasi dilakukan berdasarkan data traffic counting kendaraan selama arus mudik 2025.

Hal ini disampaikan Kakorlantas usai menggelar rapat koordinasi terkait situasi arus lalu lintas dalam Operasi Ketupat 2025.

Rapat tersebut dihadiri Direktur Utama PT Jasa Marga, Subakti Syukur, serta Direktur Operasi PT Jasa Marga, Fitri Wiyanti.

Menurut Kakorlantas, hingga saat ini arus lalu lintas di tol terpantau cukup lancar, termasuk ruas Cikampek–Cipularang hingga KM 71.

Meski demikian, pihaknya bersama Jasa Marga terus melakukan evaluasi terhadap jumlah kendaraan yang keluar dari Jakarta.

Baca Juga  Gara-gara Sering Datang ke Tempat Kerja, Suami Bunuh Istri Keduanya

“Kami mengevaluasi kira-kira yang sudah keluar dari Jakarta, termasuk juga rekayasa lalu lintas seperti contra flow dan one way yang masih dalam kajian,” ujar Kakorlantas di Jasa Marga Tollroad Command Center, Jatiasih, Rabu (26/3/2025).

Lebih lanjut, Kakorlantas menjelaskan, penerapan rekayasa lalu lintas tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan berdasarkan peningkatan arus kendaraan dalam periode tertentu.

“Ketika bangkitan arus cukup tinggi, indikator contra flow dan one way sudah jelas. Jika jumlah kendaraan yang melewati KM 50 mencapai 5.500 kendaraan per jam, maka contra flow satu lajur akan diberlakukan. Jika meningkat menjadi 6.400 kendaraan per jam, maka dua lajur akan diterapkan, hingga maksimal tiga lajur jika jumlahnya mencapai 7.400 kendaraan per jam,” jelasnya.

Baca Juga  Respon Direktur RSWN Honor Nakes Covid Belum Terbayar

Kakorlantas juga menyoroti dampak kebijakan Work From Anywhere (WFA) bagi ASN serta pembatasan kendaraan sumbu tiga terhadap kelancaran arus mudik.

Menurutnya, kebijakan ini telah membantu mengurangi kepadatan di jalan tol.

“Dengan adanya WFA, beberapa pemudik sudah mulai bergerak lebih awal ke Jawa. Begitu juga yang menuju Medan dan Sumatera melalui Merak serta Trans Jawa. Data menunjukkan sekitar 30 persen kendaraan sudah mengalir lebih dulu,” ungkapnya.

Meski demikian, keputusan final mengenai penerapan one way akan didasarkan pada pembaruan data traffic counting yang terus dipantau secara real-time.

“Prediksi penerapan one way nantinya akan ditentukan bersama pihak Jasa Marga setelah melihat traffic counting terbaru. Jika memenuhi kriteria, baru akan diberlakukan one way secara nasional,” pungkas Kakorlantas.

Baca Juga  91 Jamaah Kloter Terakhir Haji Plus Fatimah Zahra Diberangkatkan

Pemerintah bersama Jasa Marga terus melakukan pemantauan ketat terhadap arus mudik Lebaran 2025.

Dengan analisis berbasis data, penerapan contra flow dan one way diharapkan dapat dikelola secara optimal demi kelancaran perjalanan pemudik. (RED)

Back to top button