Jateng

Inilah Program 100 Hari Kerja Bupati Jepara 2025 – 2030

inilahjateng.com (Jepara) – Usai dilantik pada Kamis (20/2/2025) menjadi Bupati – Wakil Bupati Jepara periode 2025 – 2030, Witiarso Utomo – M Ibnu Hajar dalam 100 hari ke depan akan melaunching 12 program.

Diantaranya, launching bupati ngantor di desa, program Jepara tanggap, jumat berangkat, kartu sarjana Jepara, kartu guru sejahtera, dan launching kartu kader kesehatan sejahtera.

Selanjutnya, perbaikan jalan 101 KM, peremajaan fasilitas keagamaan, launching program Jepara karya, UMKM naik kelas, digitalisasi ticketing tempat wisata, dan bantuan kematian untuk warga kurang mampu.

Mereka juga berkomitmen untuk memperbaiki 101 km jalan, meremajakan fasilitas keagamaan, dan memperkuat digitalisasi di sektor pariwisata.

Witiqrso menyampaikan dalam 100 hari kerja, dirinya akan menekankan program ngantor di desa, dengan menyerap berbagai aspirasi serta mendengarkan persoalan yang bisa dijawab.

Baca Juga  Inilah Pesan Wali Kota Semarang di Hari Lahir Pancasila

Baik persoalan kemiskinan ekstrem, stunting, anak putus sekolah, sosial, dan kesehatan.

“Seluruh kecamatan di Jepara akan didatangi, kita berkolaborasi bersama Forkopimcam, Pemdes, tokoh agama (toga), tokoh masyarakat (tomas), tokoh muda, pengusaha kecil maupun besar,” terangnya.

Dengan menggandeng beberapa stakeholder terkait, Mas Wiwit optimis, di masa kepimpinannya, program Jepara mulus dapat terealisasi dengan baik.

Apa yang menjadi keluhan masyarakat bisa terjawab dengan realisasi program yang telah dirancang.

“Kami optimis, jika Jepara dari segi infrastruktur dapat berjalan dengan lancar. Tentu hal itu perlu sinergitas antar sesama,” ungkapnya.

Mas Wiwit juga berharap, selama dirinya menjalankan program ngantor di Desa, Kecamatan yang memiliki kearifan lokal bisa terangkat kembali.

Ia menyontohkan seperti, di Kecamatan Tahunan, kearifan lokalnya ada perayaan sedekah bumi, baratan, serta meubel furnitur.

Baca Juga  Wagub Jateng; Giant Sea Wall Diperpanjang Jadi 20 KM

“Harapan kami, pembangunan terplaning di awal. Jadi masing-masing desa punya plan dan konsep sendiri yang kemudian di sinkronkan dengan program Pemkab,” tambahnya.

Selain itu, ia juga ingin, setiap desa memiliki fokus pengembangan wisata.

Yang diharapkan, setiap wisatawan luar masuk ke Kabupaten Jepara ada value destinasi menarik di setiap kecamatan.

“Wisata alam dan kebudayaan mau kita jual (branding) sebagai pusat sentra wisat,” ucapnya.

Dalam pengembangan desa maupun kecamatan, Wiwit akan menggandeng sejumlah pengusaha kecil-besar, tokoh masyarakat, dan tokoh muda untuk bisa memberikan ide-ide yang kemudian dikoneksikan dengan program pemerintah.

Mas Wiwit meyakini, dengan modal pengalamannya sewaktu menjadi pengusaha, ia akan membawa Jepara menjadi lebih baik.

Baca Juga  Sarif Abdillah Sebut Wisata Cilacap Berpotensi Besar

Melalui program mulus, ia berniat, di masa kepemimpinannya ia membawa kebermanfaatan bagi masyarakat Jepara.

“Yang menjadi pembeda dari pengusaha dengan latar belakang orang dinas itu kan aturan birokrasinya. Semoga dengan bekal bertemu banyak orang selama jadi pengusaha maupun orang-orang penting, bisa menjadi bekal tersendiri bagi saya,” tuturnya.

Meski begitu, Mas Wiwit tidak menampik jika dalam menjalankan beberapa program di masa kepemimpinanya perlu sinkronisasi kegiatan dan anggaran pada Perangkat Daerah untuk mendukung program 100 hari kerja. Baik lokasi, anggaran, dan waktu pelaksanaan.

Selain itu, rencana aksi kerja perangkat daerah telah diinput pada Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) sehingga perlu penyesuaian kembali guna kegiatan yang mendukung program 100 hari dapat dilaksanakan lebih awal. (NIF)

Back to top button