Ototekno

Internet RI Paling Lemot di Asia Tenggara, Kominfo dan APJII Protes

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) merasa keberatan dengan hasil analisis kecepatan internet oleh perusahaan pembuat Aplikasi Speedtest yang digunakan untuk mengukur kecepatan internet, Ookla, yang menempatkan Indonesia di urutan ke-8 dari 10 negara di kawasan ASEAN. Direktur Penataan Sumber Daya Ditjen SDPPI, Denny Setiawan, menilai bahwa faktor pembanding yang digunakan dalam penghitungan tersebut tidak setara.

“Saya akan komplain sama teman-teman yang bikin speed test itu. Kalau Indonesia dibandingkan dengan Kamboja, saya challenge juga India sama China,” kata Denny mengutip Antara, Selasa (3/10/2023). 

Menurutnya, penghitungan seperti ini tidak mempertimbangkan jumlah penduduk dan kondisi geografis di Indonesia yang lebih kompleks dibandingkan negara lainnya di kawasan.

Baca Juga  Siap-siap ‘Log out’! Telegram dan X Terancam Diblokir di Indonesia karena Konten Negatif

Ketua Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Muhammad Arif Angga, menyetujui pendapat dari Kemenkominfo. 

“Kalau kita bandingkan Singapura sama Jakarta misalnya, saya berani jamin kecepatannya bisa bersaing. Saya yakin (Jakarta) bisa 150 Mbps per-user ya kualitasnya,” ujar Arif.

Hasil analisis Ookla yang dirilis pada Juli 2023 menunjukkan kecepatan internet mobile di Indonesia adalah 24,21 Mbps, sedangkan untuk fixed broadband, kecepatannya berada di posisi ke-8 di kawasan Asia Tenggara, unggul dari Kamboja dengan kecepatan 22,35 Mbps dan Myanmar dengan kecepatan 19,41 Mbps.

Kemenkominfo dan APJII kini menuntut sebuah revisi dalam cara penghitungan kecepatan internet, agar mencerminkan kondisi yang lebih realistis dan adil bagi Indonesia.

Baca Juga  Jangan Terkecoh, Begini Memahami Perbedaan Antara Gim Simulasi dan Judi Online
Back to top button