inilahjateng.com (Semarang) – Polisi menemukan sebuah buku diary milik ARL (30), Mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Undip yang ditemukan tewas karena bunuh diri di dalam kamar kosnya.
Temuan buku diary itu ditemukan saat polisi sedang melakukan olah TKP di dalam kamar kos korban yang berada di Jalan Lempongsari, Gajahmungkur, Semarang.
Isi dalam buku Diary tersebut akan menjadi petunjuk polisi dalam mengungkap penyebab utama korban nekat bunuh diri apakah benar karena menjadi korban perundungan.
Kapolsek Gajahmungkur, Kompol Agus Hartono menyebut bahwa dalam catatan yang ditulis oleh korban itu berisi keluh kesah korban dan betapa beratnya menjadi mahasiswi kedokteran karena menyinggung urusan dengan seniornya.
“Anak itu sudah minta resign, keterangan dari ibunya, sudah curhat. Kedua, penyebabnya mungkin menghadapi seniornya, kan perintahnya sewaktu-waktu, minta ini, itu, ini, itu, keras,” ungkapnya Jum’at (16/8/2024).
Dirinya menyebut bahwa dari keterangan sejumlah saksi, korban juga sudah mencurahkan isi hatinya kepada ibunya yakni ingin resign.
“Ibunya memang menyadari anak itu minta resign, sudah nggak kuat. Sudah curhat sama ibunya, satu mungkin sekolah, kedua mungkin menghadapi seniornya, seniornya itu kan perintahnya sewaktu-waktu minta ini itu, ini itu, keras,” tandasnya.
Sementara, tetangga kamar kos korban berinisial K mengaku sebelum kejadian tersebut sering mendengar suara tangisan dari kamar korban.
“Iya, sering ada tangisan beberapa minggu sebelum kejadian,” ucapnya saat ditemui di lokasi.
Diberitakan sebelumnya, Seorang mahasiswi peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang berinisial ARL (30) ditemukan tewas di dalam kamar kosnya diduga karena bunuh diri.
Dari informasi yang dihimpun, mahasiwi warga Tegal itu diduga bunuh diri dengan cara menyuntikan obat ke tubuhnya dan ditemukan tewas di dalam kamar kosnya yang berada di Lempongsari, Gajahmungkur pada Senin (12/8/2024), lalu. (BDN)
