Jateng

Jateng Siap Pimpin Indonesia Bebas Sampah

inilahjateng.com (Semarang) – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi akan segera membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pengelolaan Sampah untuk mempercepat penanganan limbah dan mendukung target nasional Indonesia bebas sampah pada 2029, seperti yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Operasi Kegiatan (POK), Luthfi menegaskan komitmen Jateng untuk menjadi provinsi paling progresif dalam pengelolaan sampah berbasis lingkungan berkelanjutan.

“Jawa Tengah tidak boleh biasa-biasa saja. Kita harus jadi yang terdepan. Kita punya kekuatan, punya model, dan saya ingin itu dikonsolidasikan lewat satgas. Jangan tunggu-tunggu lagi,” tegasnya, Rabu (14/5/2025).

Satgas ini akan dibentuk dalam waktu dekat dan langsung bekerja mengawal agenda besar Jateng, yakni Rapat Koordinasi Pengelolaan Sampah tingkat provinsi yang akan digelar di Kabupaten Banyumas, Juni 2025 mendatang.

Baca Juga  Aspirasi KONI Jateng Disampaikan ke Pusat

Menurut Luthfi, Satgas ini tidak hanya bersifat administratif, melainkan akan turun langsung ke lapangan, memberi edukasi, supervisi, serta mempercepat inovasi berbasis teknologi dan pendekatan sosial. “Semua pihak harus bersiap. Ini tanggung jawab bersama,” ujarnya.

Jateng Sudah Miliki Berbagai Inovasi

Saat ini, Jawa Tengah telah menerapkan berbagai terobosan dalam pengelolaan sampah. Di antaranya adalah:

• TPST Jeruk Legi Cilacap: Mengolah 150 ton sampah/hari menjadi Refuse Derived Fuel (RDF).
• TPST BLE Banyumas: Sampah diolah menjadi RDF, paving block, dan pakan maggot.
• TPA Putri Cempo Solo: PLTSa dengan kapasitas 450 ton/hari menghasilkan energi listrik hingga 5 MW/hari.
• TPST Regional Magelang: Didukung AIIB, mengolah 200 ton/hari.
• TPA Rembang, Temanggung, dan Jepara: Kapasitas pengolahan 100 ton/hari masing-masing.

Baca Juga  Koperasi Merah Putih Diharapkan Bisa jadi Unit Ekonomi

Pemerintah Provinsi juga mengembangkan program Desa Mandiri Sampah, dengan total 88 desa aktif hingga 2024.

Langkah ini merupakan respon terhadap status darurat sampah yang tengah dihadapi provinsi, yang sebelumnya telah dikomunikasikan Gubernur Luthfi kepada Kementerian Lingkungan Hidup.

Dengan pembentukan Satgas ini, Jawa Tengah menunjukkan kesiapan tidak hanya untuk mengikuti arahan pusat, tetapi juga untuk memimpin agenda besar perubahan lingkungan hidup di Indonesia.

“Dari hulu ke hilir harus berjalan. Mulai dari pembatasan sampah, pemilahan, hingga ekonomi sirkular. Satgas ini akan menjadi bukti kesiapan kita memimpin perubahan,” pungkas Gubernur Luthfi. (RED)

Back to top button