Joget dan Sebutan Gemoy Prabowo Dinilai Sebagai Jurus Jitu Hadapi Lawan Politik

inilahjateng.com (Semarang) – Aksi joget dan julukan “gemoy” yang disematkan kepada calon Presiden (Capres) nomer urut 2, Prabowo Subianto kini menjadi perhatian publik bahkan oleh kompetitor politiknya.
Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), Anis Matta menyebut aksi joget dan julukan gemoy Prabowo akan menjadi jurus jitu dalam menghadapi lawan politik atau kompetitor politiknya.
Anis mengungkapkan, jauh sebelum Prabowo melakukan joget didepan umum, sosok Prabowo adalah sosok yang serius bahkan jarang sekali joget.
Prabowo, lanjutnya, justru lebih banyak memberikan narasi-narasi. Sehingga adanya fenomena joget dan penyebutan gemoy bagi Prabowo pasti akan menjadi sisi menarik yang akan banyak dilirik lawan politiknya.
“Menurut saya orang-orang yang tidak memperhatikan narasi yang dibawa oleh Prabowo pasti akan melihat sisi joget nya ini. Justru menurut saya Pak Prabowo dengan joget nya akan membuat kesan beliau tidak hanya serius tapi juga bisa lucu tapi kalau secara narasi beliau paling solid,” kata Anis saat konferensi pers dalam rangka konsolidasi akbar Partai Gelora Jawa Tengah di MG Setos Gajahmada, Kota Semarang, Minggu (10/12/2023).
Aksi Prabowo tersebut, kata Anis, dianggap sebuah gimmick yang tidak perlu dipertentangkan.
Biasanya, jika orang kerap melakukan banyak gimmick maka tidak akan fokus pada narasi-narasi politik, namun menurut Anis berbeda dengan Prabowo yang justru kuat dalam narasi politik.
“Justru menurut saya yang paling banyak mengkritik Pak Prabowo kalau tidak punya narasi, justru yang paling tidak pernah membawa narasi,” ungkapnya.
“Cuma saya mau bilang kalau mau mengkritik orang dengan narasi pastikan narasi anda akan diukur dengan kinerja anda sebelumnya kan bisa dibuka semua,” tegasnya.
Sebut saja dari sepak terjangnya yang berkaitan dengan hukum, Anis menyebut hingga saat ini Prabowo tidak memiliki urusan maupun permasalahan hukum.
“Tapi semua kandidat lain ada urusan hukum dan itu baru satu masalah. Lalu kita lihat dari sisi kinerja, mereka (kandidat lain) tidak bisa bebas memaparkannya,” bebernya.
Ia bahkan menyebut adanya isu joget dan sebutan gemoy ini bisa menunjukkan relaksasi mental, bahkan Prabowo dinilainya jauh lebih santai dalam menghadapi kompetitornya.
“Itu spontan muncul jadi orang tadinya berpikir beliau terlalu serius atau kegemukan dan lainnya tapi ternyata beliau bisa lucu,” tandasnya. (LDY)