Jateng

Joko Santoso Siap Fasilitasi Pemberdayaan Penyandang Disabilitas

inilahjateng.com (Semarang) – Calon wakil wali kota Semarang nomor urut 2, Joko Santoso mengaku siap memfasilitasi pemberdayaan penyandang disabilitas.

Dirinya meyakini kelompok difabel memiliki potensi dan kreativitas yang perlu diakomodir dengan baik.

Seperti halnya Down Syndrome Community, komunitas disabilitas yang berkegiatan di Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang. Komunitas tersebut dinilai berhasil mengakomir puluhan disabilitas hingga memiliki keterampilan membuat produk UMKM.

Saat bertemu dengan penyandang disabilitas Down Syndrome Community, Joko Santoso merasa terharu.

Pasalnya, keterbatasan yang dimiliki tidak menjadi hambatan bagi seseorang untuk berkembang dan berkreativitas.

Joko juga melihat sendiri kegiatan kelompok penyandang disabilitas tersebut dalam membuat produk UMKM.

Mulai dari membuat kue, telur asin, melukis, membatik, mengolah sampah menjadi kerajinan.

Baca Juga  Tim PkM USM Beri Pelatihan Literasi Digital ke Siswa dan Guru SMK Kristen Surakarta

“Saya merasa terharu bahwa di Kota Semarang ada komunitas disabilitas yang punya niatan baik memberikan ruang untuk anak-anak disabilitas ini mengembangkan dan mengeksplor keterampilan dan kemampuannya,” kata Joko Santoso, Minggu (27/10/2024).

Menurutnya, penyandang disabilitas membutuhkan dukungan penuh dari Pemkot Semarang berupa ruang yang bisa memfasilitasi pengembangan potensi dan kreativitas mereka.

Sehingga sahabat difabel memiliki kepercayaan diri dan bisa hidup mandiri.

“Dari yang kita dalami tadi, anak-anak butuh sebuah support dari kebijakan pemerintah terkait keseriusan pemerintah dalam hal mengeksplor kemapuan anak-anak disabilias supaya bisa menjadi anak anak yang berguna bagi dirinya dan orang lain,” ujar dia.

Lebih lanjut dia bersama calon wali kota pasangannya, Yoyok Sukawi, berkomitmen untuk mewadahi potensi dan keterampilan yang dimiliki penyandang disabilitas di Kota Semarang.

Baca Juga  Bapenda Jateng Sediakan Layanan Samsat Go dan Racing Simulator di Jateng Fair 2025

Termasuk pula melibatkannya dalam membuat program dan kebijakan.

Bahkan Joko sudah menyiapkan skema pemberdayaan disabilitas.

Dimulai dari identifikasi hingga tingkat RT, lalu memetakan kategori disabilitas beserta potensi yang dimilikinya.

Lalu mengelompokkannya dalam satu wadah untuk diberi pelatihan khusus.

“Tadi aspirasinya bahwa temen-temen ini komunitas disabiitas butuh tempat, butuh wadah, syukur-syukur bisa di kecamatan kalau tidak di Kota Semarang, sehingga rasa kepedulian kita terhadap anak yang berkebutuhan khusus harus lebih,” ungkap Joko.

Penggerak Down Syndrome Community berharap jika Yoyok-Joss jika terpilih sebagai wali kota dan wakil wali kota Semarang, para penyandang disabilitas diberikan ruang dan kesempatan yang sama untuk mengembangkan diri tanpa ada diskriminasi.

Baca Juga  Polrestabes Semarang Gelar Bedah Rumah Sambut HUT Bhayangkara ke-79

“Harapan kami ketika diberi aamanah kami titip untuk anak-anak difabel beri kami ruang beri kami tempat dan beri kami kesempatan untuk anak-anak bisa berkarya,” ungkap Warisa, penggerak Down Syndrome Community.

Menurutnya, masih banyak penyandang disabilitas di Kota Semarang yang belum terakomodir dengan baik.

Penyebabnya antara lain yakni minimnya perhatian dari pemerintah serta stigma negatif yang masih melekat kepada penyandang disabilitas.

“Kami ingin sekali menyetarakan anak-anak difabel dengan anak-anak lain. Kami ingin mereka bekerja, punya income(pendapatan). Dan kedua stigma di masyarakat bahwa anak dfiabel tidak bisa apa-apa kami ingin menanamkan difabel ini bisa loh (berkarya dan bekerja),” ujar dia. (RED)

Back to top button