Jokowi Pastikan Penerima Bantuan Pangan Bukan Penerima BLT

inilahjateng.com (Sukoharjo) – Presiden Joko Widodo menyalurkan beras Bantuan Pangan ke sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Gudang BULOG Telukan, Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (1/2/2024).
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengecek ketersediaan stok beras. Dalam penyerahan ini, Jokowi didampingi Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana, Dirut Bulog Bayu Krisnhamurti, dan Bupati Sukoharjo Etik Suryani.
Jokowi mengatakan, para KPM akan menerima beras selama tiga bulan, yakni pada bulan Januari hingga Maret 2024 dengan berat 10 kilogram.
Bahkan pemerintah juga memberikan bantuan yang sama pada bulan April hingga Juni 2024.
“Ini sudah terima semua nggih yang 10 kilogram sampun?. Ini nanti Januari, Februari pikantuk malih, Maret pikantuk malih? Setuju? Yang tidak setuju tunjuk jari,” kata Jokowi diikuti tawa warga penerima bantuan.
“Setelah Maret, April, Mei, Juni dilanjutkan lagi, setuju? Yang tidak setuju tunjuk jari,” tanya Jokowi.
Setelah mendapatkan bantuan dari Januari hingga Juni, Jokowi menyebut, pemerintah akan menghitung kembali, apakah APBN akan mencukupi atau tidak diberlakukan kembali bantuan tersebut.
“Tapi saya gak janji, janjinya yang sampai Juni nggih. Mugi-mugi nanti ada ruang lagi nanti kita bisa tambah di bulan berikutnya,” ujar Jokowi.
Jokowi pun memastikan warga yang hadir di tempat tersebut, bukan merupakan penerima bantuan langsung tunai (BLT) El Nino.
“Oh mboten enten. Nggih mpun,” tuturnya.
Jokowi pun menjelaskan, bahwa BLT El Nino diberikan karena adanya musim kemarau panjang, sehingga harga beras menjadi naik. Tidak hanya di Indonesia, tapi juga terjadi di seluruh dunia.
“Dulu waktu keadaan normal, kita beli beras di semua negara bisa. Sekarang ini mereka pegang beras untuk rakyatnya sendiri,” jelasnya.
Karena suplainya berkurang, maka dilanjutkan Jokowi, harga beras menjadi naik.
“Oleh sebab itu, termasuk bantuan 10 kilo beras ini kita berikan juga dalam rangka itu, karena harga beras tidak normal dan seluruh negara, bukan hanya kita saja. Tapi di negara lain, bantuan beras gak ada, gak ada. Hanya di Indonesia, nggih?,” terangnya.
Jokowi pun memberikan kesempatan kepada warga untuk bertanya. Salah satu warga menanyakan terkait kartu tani, yang semakin lama semakin membuat sulit.
“Nggih, mpun ngertos niku, udah. Nanti diselesaikan niku nggih. Saya kemarin di Brebes juga mendapatkan keluhan yang sama. Saya sudah perintah sebetulnya ke menteri pertanian untuk menyelesaikan itu, terkait pupuk kan? Nggih sampun,” tandasnya. (DSV)