
inilahjateng.com (Jepara) – Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta merasa prihatin atas fenomena perceraian di Kabupaten Jepara.
Pj Bupati menyebut, akan memberikan pelatihan untuk dapat menghidupi keluarga.
“Sangat memprihatinkan. Kami sudah bicara dengan Baznas (Badan Amil Zakat Nasional), insyaallah kita berikan pelatihan lah, tentang bagaimana untuk bisa menghidupi keluarga dan sebagainya,” katanya saat ditemui usai acara acara pekan peduli sosial di Aula Mal Pelayanan Publik Kabupaten Jepara pada Senin (6/11/2023).
Data dari Pengadilan Agama membeberkan, hingga Desember tahun 2022, jumlah janda di Jepara mencapai 2.136 yang tercatat di laporan tingkat pertama yang diputus pada pengadilan Agama Jepara. rinciannya, 417 cerai talak dan 1718 cerai gugat.
Sementara di tahun 2023, hingga bulan September terdapat 1.300 janda yang tercatat di laporan tingkat pertama yang diputus pada pengadilan Agama Jepara. Rinciannya, 285 cerai talak dan 1.115 cerai gugat.
Hakim pengadilan Agama Jepara Sudjadi menyebut, jika tren pengajuan perceraiannya bertambah tiap tahunnya.
“Terbanyak (alasan) perceraian karena alasan ekonomi. tanggung jawab dari suami terhadap istri itu kurang atau mereka sama sekali meninggalkan kewajibannya untuk memenuhi nafkah,” katanya.
Edy menerangkan, nantinya bakal ada pelatihan seperti pelatihan memasak dan menjahit untuk menambah pemasukan finansial.
“Terus ada modal kerja kita pikirkan dengan baznas baiknya ada,” kata Edy. (NIF)