Jateng

Kabar Gembira, Siswa Miskin Tetap Bisa Sekolah di Swasta

Inilahjateng.com (Semarang) – Ada kabar gembira bagi warga yang kurang mampu di wilayah Jawa Tengah.

Ya, jika sebelumnya mereka tak bersekolah karena tak mampu untuk membayar, namun sekarang tak ada halangan dan cita cita mereka bakal bisa terwujud.

Untuk pertama kalinya di Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjalin kemitraan dengan sekolah swasta, dengan membuka lebar akses pendidikan bagi siswa miskin.

Nah jika warga tak mampu tak diterima di sekolah negeri, mereka juga bisa bersekolah di sekolah swasta.

Tenang saja, karena meski sekolah swasta namun ada program pembiayaan dari Pemprov Jawa Tengah.

Program kemitraan tersebut mulai dilaksanakan tahun ajaran baru 2025/2026.

Baca Juga  Polres Demak Gelar Upaya Damai Kasus Guru Tendang Murid

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Lutfhi mengatakan, program kemitraan tersebut mampu menambah kuota siswa baru hingga lebih dari 5.000 siswa, artinya, hal itu cukup untuk memberikan akses pendidikan bagi generasi muda ke depan.

“SPMB kita akan kerja sama menjalin kemitraan dengan sekolah swasta, menerima sekitar 5.004. itu cukup untuk anak-anak di masa depan,” ujarnya, seusai acara peresmian SMAN Keberbakatan Olahraga di Semarang, Senin (19/5/2025).

Menurutnya, kuota yang bertambah itu menjadikan proses seleksi sekolah sangat terbuka dan transparan dan tidak ada istilah titip atau jasa penitipan untuk bisa masuk ke sekolah tertentu.

“Prinsipnya, bagi orang tua tidak usah nitip-nitip. Semua seleksi apa adanya, karena sudah dibagi afirmasi, zonasi, prestasi, mutasi,” lanjutnya.

Baca Juga  Mahasiswa USM Sosialisasi Dampak Media Sosial di Kalicari

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah, Sadimin menyampaikan, program kemitraan pemerintah dan swasta adalah satu-satunya di Indonesia dalam hal pendidikan, terutama setingkat SMA sederajat.

Hal itu sebagai upaya menambah kuota siswa baru.

Saat ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memiliki 364 SMA dan 239 SMK, dan membuka kuota total 225.230 siswa baru ajaran 2025/2026.

“Kemitraan ini melibatkan total 139 sekolah swasta, terdiri dari 56 SMA, dan 83 SMK,” paparnya.

Dijelaskannya, sekolah swasta yang bermitra tersebut akan menerima siswa baru dari kalangan kurang mampu, untuk tetap bisa bersekolah sedangkan anggarannya telah disiapkan, baik dari APBD maupun APBN.

“Jadi, siswa yang masuk ke sekolah swasta melalui program kemitraan ini, mendapatkan hak yang sama dengan siswa di sekolah negeri lainnya. Seperti, gratis SPP, bantuan dana BOS senilai Rp1,6 juta per tahun dari APBD, dan sebagainya,” ungkapnya.

Baca Juga  USM Beri Pelatihan Penyusunan Dokumen RPKP Kawasan Plasma Petik Sari Kendal

Secara teknis, pendaftaran bagi calon siswa dalam program kemitraan juga dilakukan melalui online, seperti calon siswa reguler yang lain.

“Jadi, daftarnya sama seperti yang reguler, yakni melalui aplikasi online. Sehingga, tahapannya sama seperti calon siswa reguler yang lain. Hanya, kalau diterima nanti sekolahnya di sekolah swasta mitra. Tapi haknya sama dengan siswa reguler di negeri,” tandasnya. (RED)

Back to top button