inilahjateng.com (Demak) – Ratusan warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Dempet, mendatangi Mapolres Demak, Kamis (16/1/2025) siang.
Menggunakan beberapa truk, dengan pengawalan aparat kepolisian, warga diarahkan ke pendopo Polres Demak.
Tim Kuasa Hukum warga Desa Sidomulyo, Nimerodi Gulo, mengatakan, kedatangan warga ini untuk menemui Kapolres Demak, Akbp Ari Cahya Nugraha, terkait kasus penghapusan data elektronik warga penerima bantuan sosial.
“Kami ke sini (Polres Demak) dalam rangka meminta kejelasan terkait sudah ditetapkannya Kepala Desa Sidomulyo, tapi belum dilakukan penahanan. Apalagi kami sudah mendengar bahwa oknum kades itu sudah dua kali mangkir dari panggilan,” ujar Gulo.
Gulo menilai, adanya proses hukum yang berbelit belit dan kurang seriusnya Tim Penyidik dalam menjalankan penyidikannya.
“Proses penyidikan ini seperi obat nyamuk. Padahal KHUP menyatakan adanya penyidikan cepat. Ada apa ini?,” lanjut Gulo.
Gulo menjelaskan, Kepala Desa Sidomulyo, Mahfudin, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penghapusan data penerima bantuan sosial.
“Ada sekitar 135 data warga yang seharusnya menerima bansos, kemudian dengan sepihak dan tanpa alasan, tersangka menghapusnya. Kasihan warga yang seharusnya mendapat bantuan untuk sekolah anaknya dan memenuhi kebutuhannya, jadi tidak dapat, dan sudah dua tahun lebih,” kata Gulo.
Salah seorang warga, Siti Iswati, mengaku mendapat Rp 600 ribu per tiga bulan, lantaran dia masuk ke kelompok difabel. Namun, sejak bulan Desember 2022, dirinya sudah tidak menerima bantuan tersebut.
“Saya pernah tanya ke Pak Kades, tapi tidak ada alasan atau jawaban apapun. Saya berharap, bisa mendapat bantuan lagi untuk kebutuhan rumah tangga dan sekolah anak,” ungkap Iswati.
Sejumlah warga dan Tim Kuasa Hukum kemudian melakukan audiensi di ruang Satreskrim Polres Demak. Untuk selanjutnya, keinginan warga tersebut akan disampaikan ke Kapolres Demak yang saat ini tengah menghadiri kegiatan di Kota Salatiga. (Hrw)
