Nasional

Kakorlantas Polri Apresiasi Latihan Pra-Operasi Ketupat 2025

inilahjateng.com (Jakarta) – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho, memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam latihan pra-operasi Ketupat 2025.

Latihan ini menjadi bagian penting dalam persiapan menghadapi lonjakan arus mudik serta perayaan Hari Raya Nyepi.

Dalam sambutannya, Irjen Agus menegaskan, tujuan utama Operasi Ketupat adalah menjaga stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Harkamtibmas) serta memastikan kelancaran lalu lintas selama periode libur Lebaran.

“Semua pihak, baik instruktur maupun personel lainnya, harus bekerja sama untuk mewujudkan lalu lintas yang aman, selamat, tertib dan lancar,” ujar Irjen Agus, Senin (17/3/2025).

Operasi Ketupat 2025 akan berlangsung mulai 23 Maret hingga 8 April 2025, mencakup wilayah Jawa, Lampung, dan Bali.

Baca Juga  Komnas HAM Beri 10 Rekomendasi untuk RUU KUHAP

Mengingat berdekatan dengan perayaan Hari Raya Nyepi pada 29 Maret, ada kebijakan khusus untuk lalu lintas di Bali.

Pada 28 Maret 2025 pukul 17.00 WITA, kendaraan dari luar tidak diperbolehkan masuk ke Bali, dan arus kendaraan dari Bali menuju Banyuwangi juga dibatasi.

“Pembatasan ini untuk menghormati perayaan Nyepi sekaligus mengatur arus lalu lintas agar tetap kondusif,” jelas Irjen Agus.

Tiga Fokus Utama dalam Operasi Ketupat 2025

Untuk memastikan kelancaran mudik, Kakorlantas menyoroti tiga aspek utama yang perlu dievaluasi:

1. Moda Transportasi: Sekitar 42 persen pemudik diprediksi menggunakan kendaraan pribadi dan sepeda motor, sehingga perlu strategi pengelolaan lalu lintas yang efektif.

Baca Juga  Hambali Dilarang Masuk ke Indonesia, jika Dibebaskan dari Guantanamo

2. Infrastruktur Jalan: Perbaikan infrastruktur jalan masih terbatas pada penambalan lubang. Jalur Pantura dan jalur selatan menjadi titik perhatian karena masih ada beberapa ruas jalan yang berlubang.

3. Rekayasa Lalu Lintas: Contraflow dan one-way akan diterapkan jika volume kendaraan di jalur utama mencapai titik kritis.

“Jika jumlah kendaraan di KM 47 mencapai 5.500 unit per jam, contraflow akan segera diterapkan untuk mengurai kepadatan,” tambahnya.

Irjen Agus menegaskan, keselamatan pemudik dan masyarakat yang merayakan Nyepi menjadi prioritas utama.

Ia berharap koordinasi antara Kapolda, Kapolres, dan Dirlantas dapat memastikan kelancaran arus lalu lintas tanpa mengganggu kenyamanan masyarakat.

“Kami yakin, dengan pengelolaan yang baik, kita bisa menghindari kemacetan parah dan memastikan perjalanan masyarakat tetap aman dan nyaman,” pungkasnya.

Baca Juga  Istighosah Pantura, Polres Demak Lakukan Pengalihan Arus

Dengan berbagai langkah antisipasi ini, diharapkan arus mudik 2025 dapat berjalan lebih lancar dan lebih aman bagi seluruh masyarakat. (RED)

Back to top button