
inilahjateng.com (Jakarta) – Menyambut arus mudik dan balik Lebaran 2025, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri telah menyiapkan berbagai strategi guna mengurai potensi kemacetan.
Salah satu langkah utama yang akan diterapkan adalah sistem buka-tutup rest area, terutama menjelang waktu berbuka puasa.
Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol Agus Surya Nugroho, menegaskan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk mencegah kendaraan parkir di bahu jalan saat rest area penuh, yang kerap menjadi pemicu kemacetan.
“Kami akan menutup rest area saat kondisi padat dan membukanya kembali ketika situasi lebih lengang,” ujar Irjen Pol Agus Suryonugroho, Jumat (7/3/2025).
Menurutnya, kepadatan kendaraan di rest area, terutama menjelang waktu berbuka puasa, menjadi perhatian utama.
Jika dibiarkan, antrean kendaraan dapat meluas hingga ke jalur utama jalan tol, menghambat kelancaran lalu lintas.
“Bayangkan jika rest area di Kilometer 102 sudah penuh dan kendaraan mulai parkir di bahu jalan. Kami tidak bisa membiarkan itu terjadi. Maka dari itu, skenario buka-tutup rest area ini akan kami terapkan, terutama pada saat menjelang maghrib,” tambahnya.
Sebagai alternatif, pemudik yang tidak bisa masuk rest area dapat keluar tol tanpa dikenakan biaya tambahan.
Mereka juga diimbau untuk menikmati wisata kuliner di jalan kabupaten sekitar area tersebut.
Koordinasi Intensif untuk Atasi Titik Kemacetan
Selain pengelolaan rest area, Korlantas Polri juga telah melakukan koordinasi intensif dengan berbagai pihak guna memastikan kelancaran arus mudik.
Hal ini mencakup pemetaan titik rawan kemacetan dan penerapan rekayasa lalu lintas yang lebih optimal.
“Kami sudah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, seperti Dirut ASDP dan stakeholder lainnya. Kami juga telah meninjau jalur-jalur yang berpotensi menjadi titik rawan kemacetan, termasuk trouble spot yang sering mengalami perlambatan,” jelas Kakorlantas.
Dalam Operasi Ketupat 2025, Polri akan fokus pada pengelolaan arus lalu lintas di jalan tol, jalan nasional, penyeberangan, pelabuhan, dan tempat wisata.
Skenario one-way dan contra-flow juga akan dioptimalkan guna mengantisipasi lonjakan kendaraan.
Penyeberangan Merak-Bakauheni Lebih Tertata
Di sektor penyeberangan, sistem baru di Pelabuhan Merak dan Bakauheni diharapkan dapat mengurangi penumpukan kendaraan.
Salah satu strategi yang akan diterapkan adalah pengalihan sepeda motor ke jalur khusus untuk menghindari kemacetan panjang.
Selain itu, jika terjadi antrean panjang, sistem buffer zone dan delaying system akan diterapkan untuk mengurai kepadatan sebelum kendaraan memasuki area pelabuhan.
Imbauan untuk Tidak Menggunakan Sepeda Motor
Irjen Pol Agus juga mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan sepeda motor saat mudik. Berdasarkan analisis tahun sebelumnya, kendaraan roda dua menjadi penyumbang terbesar angka kecelakaan selama musim mudik.
“Memang kami berharap agar masyarakat tidak menggunakan roda dua, namun faktanya tidak demikian. Berdasarkan evaluasi tahun 2024, kecelakaan paling banyak melibatkan kendaraan roda dua. Oleh sebab itu, kami menyiapkan pos pelayanan di sepanjang jalur mudik untuk memberikan bantuan maksimal,” ungkapnya.
Polri memastikan bahwa pos pelayanan dan pos pengamanan akan tersebar di sepanjang jalur mudik serta di berbagai destinasi wisata guna memberikan layanan optimal bagi pemudik.
Dengan langkah-langkah yang lebih terstruktur dan terkoordinasi, Polri berkomitmen untuk menjaga kelancaran, kenyamanan, dan keselamatan pemudik selama Lebaran 2025. (RED)