Nasional

Kakorlantas Polri Terima Paparan Survei Evaluasi Mudik 2025

inilahjateng.com (Jakarta) – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum., menerima paparan hasil “Survei Evaluasi Pengamanan Arus Mudik 2025 dan Rencana Mudik 2026” dari Dekan FISIP UI, Prof. Semiarto Aji Purwanto di NTMC Korlantas Polri.

Dalam kesempatan tersebut, Irjen Agus menekankan pentingnya menjadikan setiap pelaksanaan Operasi Ketupat sebagai pembelajaran untuk meningkatkan pengelolaan arus mudik di tahun-tahun mendatang.

Menurutnya, peningkatan kualitas layanan harus menjadi komitmen berkelanjutan dari seluruh pemangku kepentingan.

“Operasi Ketupat ini operasi yang selalu kita laksanakan, jadi tahun depan harus lebih baik, termasuk pengalaman tahun ini harus jadi pijakan agar tahun 2026 lebih baik,” ujarnya.

Kakorlantas juga menyoroti pentingnya kesiapan moda transportasi publik yang aman dan andal dalam mendukung kelancaran mudik.

Baca Juga  Arus Mudik 2025, Kakorlantas: Angka Kecelakaan Turun 31%

Ia mempertanyakan kesiapan pemerintah dalam menyediakan transportasi massal yang berkeselamatan untuk masyarakat.

“Tata kelola moda transportasi penting sekali. Apakah tahun depan pemerintah sudah menyiapkan moda transportasi yang berkeselamatan?” tambahnya.

Lebih lanjut, kondisi infrastruktur seperti jalan nasional, jalur alternatif, dan jalan tol dinilai sangat mempengaruhi efektivitas pengamanan serta kenyamanan pemudik.

Beberapa titik krusial seperti Nagreg, Puncak, dan Mengkreng disebut masih menjadi tantangan meski pengamanan telah ditingkatkan.

“Tata kelola jalan tol dan jalur-jalur rawan harus dievaluasi. Meski personel diturunkan, kalau kondisi jalan belum siap, tetap akan menimbulkan masalah di lapangan,” ungkap Irjen Agus.

Dari sisi manajemen lalu lintas, Kakorlantas menegaskan pentingnya pendekatan berbasis data dan strategi yang terukur.

Baca Juga  Gubernur Ahmad Luthfi Berangkatkan 14 Ribu Pemudik Gratis

Ia menyebut bahwa rekayasa lalu lintas tidak dapat hanya mengandalkan prediksi, melainkan perlu didukung oleh data real-time serta pengalaman lapangan.

“Manajemen rekayasa lalu lintas sangat penting. Tidak bisa hanya pakai prediksi, tapi harus pakai data terbaru dan parameter-parameter akurat. Belajar dari pengalaman one way nasional, dan penerapan Cara Bertindak (CB) panik di lapangan,” jelasnya.

Sebagai bagian dari peningkatan perencanaan, ia mengusulkan keterlibatan aktif pemerintah daerah dalam mendata warga yang akan melakukan perjalanan mudik.

Langkah ini diharapkan dapat menghasilkan data pemudik yang lebih akurat dan relevan bagi pengambilan kebijakan.

“Saya mengusulkan agar pemerintah daerah mendata warganya yang akan mudik. Dengan begitu, kita punya data yang jelas di masing-masing wilayah,” katanya.

Baca Juga  Pemerintah Gelar Retret Gelombang Dua Usai Lebaran

Kebijakan pemerintah pusat seperti pembatasan angkutan berat dan penerapan Work From Anywhere (WFA) juga disebut berkontribusi signifikan dalam menurunkan kepadatan arus lalu lintas selama mudik tahun ini.

“Kebijakan pembatasan kendaraan truk sumbu tiga dan WFA sangat membantu. Ini menunjukkan bahwa intervensi kebijakan yang tepat dapat memberikan dampak langsung bagi kelancaran arus mudik,” imbuhnya.

Menutup paparannya, Irjen Agus menyampaikan apresiasi terhadap seluruh jajaran yang telah bekerja keras dalam Operasi Ketupat 2025 dan mengajak untuk terus meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

“Apresiasi dan terima kasih atas kerja keras selama Operasi Ketupat. Ini bukan akhir, tapi awal langkah strategis berikutnya agar Korlantas semakin siap menjadi garda terdepan dalam pelayanan publik,” pungkasnya. (RED)

Back to top button