Nasional

Kakorlantas Tinjau Jalur Penyelamat di Tol Cipularang KM 92, Pemudik Diminta Waspada

inilahjateng.com (Cipularang) – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum, melakukan patroli dan meninjau jalur penyelamat di Tol Cipularang KM 92 pada hari ketiga pelaksanaan Operasi Ketupat 2025.

Dalam tinjauannya, Kakorlantas menegaskan pemudik harus mengendalikan kecepatan saat melintas di Tol Cipularang, mengingat kontur jalan yang bergelombang dan rawan kecelakaan.

“Hari ini saya bersama Dirlantas Polda Jawa Barat, Dirgakkum, serta Kapolres melakukan patroli di sepanjang jalur ini agar pengguna jalan benar-benar mematuhi aturan lalu lintas. Jangan sampai overspeed, tidak usah tergesa-gesa. Polantas hadir untuk melayani semuanya,” ujarnya, Rabu (26/3/2025).

Selain memperhatikan batas kecepatan, Kakorlantas juga mengingatkan pemudik untuk mewaspadai titik-titik rawan kecelakaan atau blackspot yang tersebar di sepanjang Cipularang.

Baca Juga  Soal Tanggung Jawab Pidana Hasto, Begini Kata Saksi Ahli

Oleh karena itu, jalur penyelamat telah dipersiapkan untuk mengantisipasi kejadian tak terduga dan menekan fatalitas korban kecelakaan.

“Hari ini saya memastikan tol dalam kondisi lancar. Saya juga mengecek titik-titik blackspot, seperti di KM 91 ini, yang menjadi lokasi jalur penyelamat. Beberapa waktu lalu jalur ini sempat difungsikan, dan kini sudah diperbaiki agar bisa digunakan dengan optimal,” jelasnya.

Selain jalur penyelamat, Kakorlantas juga memastikan rest area di sepanjang jalur Tol Cipularang siap melayani para pemudik yang ingin beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan.

Berdasarkan data yang dihimpun selama tiga hari pelaksanaan Operasi Ketupat 2025, Kakorlantas menyebutkan terjadi peningkatan 30% arus kendaraan yang meninggalkan Jakarta dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Baca Juga  Istighosah Pantura, Polres Demak Lakukan Pengalihan Arus

“Pada H-10, jumlah kendaraan yang keluar Tol Trans Jawa meningkat 37% dibandingkan tahun lalu. Di hari kedua naik 22,5%, sehingga selama tiga hari terakhir total kenaikan mencapai hampir 30%,” ungkapnya.

Dengan adanya lonjakan arus mudik ini, Kakorlantas berharap strategi pengelolaan lalu lintas yang diterapkan dapat mencegah kemacetan ekstrem pada puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi pada H-3 Lebaran, 28 Maret 2025.

“Mudah-mudahan dengan strategi ini, saat puncak arus mudik nanti, kita bisa mengelola lalu lintas lebih baik dan perjalanan masyarakat tetap aman dan nyaman,” pungkasnya. (RED)

Back to top button