inilahjateng.com (Salatiga) – Musim pancaroba yang terjadi beberapa waktu terakhir ini direspon salah seorang Caleg dari Partai Golkar asal Tingkir Kota Salatiga Yusnawiyandi dengan menggelar cek kesehatan dan pengobatan gratis, Minggu (28/1/2024).
Bertempat di salah sebuah roku di Jalan Tanggulrejo, Kelurahan Kutowinangun Kidul, Kecamatan, Tingkir, Kota Salatiga kegiatan pengobatan gratis itu langsung diserbu ratusan warga.
Mereka berbondong-bondong datang untuk mengecek kesehatan, seperti tensi darah, asam urat, hipertensi, dan konsultasi dengan dokter.
Salah seorang warga, Sofiyah mengaku senang dengan adanya pengobatan gratis ini.
Menurutnya pengobatan dan cek kesehatan gratis ini bisa menjadi solusi untuk warga kurang mampu.
“Sekarang pengobatan gitu kan mahal, ini ada pengobatan gratis jadi saya langsung ikut saja. Tadi coba konsultasi, karena sering sakit sesak nafas,” kata Sofiyah kepada inilahjateng.com, Minggu (28/1/2024) sore.
Dia berharap kegiatan tes dan pengobatan gratis ini bisa terus dilakukan. Terutama saat momen-momen pergantian musim, yang banyak menimbulkan masalah kesehatan.
Sementara itu, Yusnawiyandi mengaku kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian dirinya terhadap permasalahan masyarakat.
Salah satunya adalah memberikan kemudahan masyarakat untuk mengakses kesehatan.
“Kita berikan kemudahan ke masyarakat untuk mendapatkan kesehatan. Kegiatan ini diikuti oleh masyarakat secara umum,” terang Caleg DPRD Kota Salatiga nomor 4 ini.
Dikatakan kegiatan cek dan pengobatan gratis ini kerjasama dengan Yellow Clinik milik partai Golkar.
Kegiatan ini sebagai komitmen dirinya dan partai Golkar untuk memperhatikan kesehatan masyarakat.
“Sebenarnya pengobatan gratis ini dilakukan tidak hanya saat musim kampanye. Sejak tahun 2021, Yellow Clinic telah melayani pengobatan di masyarakat secara gratis,” bebernya.
Diakuinya, sejalan dengan kepedulian terhadap kesehatan, jika terpilih nantinya Yusnawiyandi mengaku akan mendorong soal kesehatan sebagai salah satu hal penting untuk diperhatikan.
“Jika dari APBD itu 10% digunakan untuk sektor kesehatan pasti layanan kesehatan kita untuk masyarakat akan semakin membaik. Jadi tidak ada lagi masyarakat yang kesulitan untuk mengakses kesehatan,” tandas Yusnawiyandi. (RIS)
