Polres Sragen Akan Selidiki Dugaan Pupuk Palsu di Gilirejo Baru

inilahjateng.com (Sragen) – Pihak kepolisian saat ini tengah menyelidiki indikasi pupuk palsu di wilayah Desa Gilirejo Baru, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen.
Penyelidikan itu menyusul adanya tayangan video yang viral di media sosial Tiktok.
Pada video tersebut, memperlihatkan seorang laki-laki yang menjelaskan tentang adanya jenis pupuk jenis NPK yang diduga palsu.
Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi menyampaikan Polres Sragen sudah menerima informasi di media sosial baik di TikTok maupun Instagram terkait dengan indikasi pupuk palsu.
Ia mengatakan sudah memerintahkan anggota Polres Sragen untuk menyelidiki dugaan kasus pupuk yang viral tersebut.
“Kalau bicara soal palsu, kita harus melakukan kegiatan-kegiatan pemeriksaan secara laboratorium.”
“Kajian laboratorium akademis itulah nanti yang menjadi dasar kita, apakah kandungan yang tertera dalam kemasan itu sesuai dengan rincian pada bahan pupuk,” kata Kapolres.
Kapolres mengatakan perkara dugaan pupuk palsu itu masih dalam proses penyelidikan.
Ia meminta agar awak media bersabar untuk menunggu hasilnya.
Ia mengatakan sedang melakukan pengambilan sampel pupuk yang dimaksud secara stimulan.
Langkah lainnya pihaknya telah mengumpulkan bukti yang cukup untuk mengungkap fakta sesuai dengan kasus ini.
Jika pupuk tersebut tidak palsu, maka polisi akan fair untuk menyampaikan ke publik bahwa pupuk itu tidak palsu dan perkaranya ditutup sehingga tidak ada indikasi tindak pidananya.
Terkait dengan orang yang menyebarkan konten itu di media sosial, Kapolres menyampaikan akan melihat mens rea atau niat orang yang menyebar.
“Kita melihat dari mens rea atau niat si pembuat tiktok, apakah ada niatan jahatnya atau karena ketidaktahuannya atau karena minimnya pengetahuannya tentang kandungan-kandungan di situ itu,” imbuhnya.
Ia meminta agar masyarakat harus bisa menyaring pemberitaan ini. Dalam kasus ini pihaknya bekerja sama dengan Pemda, dinas terkait untuk melakukan pembuktian atau mengurangi resahnya masyarakat.
Untuk uji laboratorium sendiri, Kapolres mengatakan bisa bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang memiliki laboratorium, untuk melihat kandungan-kandungan yang terdapat dalam satu butir pupuk tersebut. (MPM)