Hukum & Kriminal

Kasus Anak Bunuh Ibu Kandung, Ini Motifnya

inilahjateng.com (Semarang) – Polisi membeberkan motif Imam Ghozali (37) seorang anak yang tega membunuh ibu kandungnya sendiri bernama Salamah (62).

Kapolrestabes Semarang, Kombes M Syahduddi menjelaskan, tersangka yang merupakan seorang pengangguran itu sering meminta uang kepada orang tuanya.

Pelaku mengaku amarahnya memuncak, ketika sebelum kejadian pembunuhan dirinya dibanding-bandingkan dengan saudaranya.

“Tersangka anak pertama dari lima saudara. Dia juga sering miras dan pada saat peristiwa terjadi menurut pengakuan pelaku, pelaku sakit hati sering dibandingkan dengan adiknya karena sering meminta uang,” ungkapnya dalam rilis kasus di Mapolrestabes Semarang, Rabu (16/2/2025).

Meski sempat melarikan diri selama 4 hari, pelaku akhirnya berhasil diamankan oleh Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Semarang di sebuah rumah kosong yang berada di wilayah Tanah Putih Kota Semarang, Minggu (23/2/2025).

Baca Juga  Mami Uthe Laporkan Mantan Atasan ke Polda Jateng

Kapolrestabes menambahkan, saat diamankan di rumah kosong, tersangka dalam kondisi lemas karena tidak makan dan minum selama bersembunyi.

“Saat diamankan kondisi lemas, karena tidak makan. Kita juga amankan barang bukti parang sepanjang 50 centimeter,” pungkasnya.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 44 Ayat (3) Undang-Undang No. 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga ditambah juga dijerat Pasal 340 KUHPidana dengan ancaman pidana seumur hidup dan atau penjara maksimal 20 tahun

Pelaku tega menghabisi nyawa ibunya dengan cara menusuk dan menyabetkan senjata tajam di sejumlah bagian tubuh korban.

Ia nekat melakukan aksinya di rumahnya yang terletak di Jalan Gunungsari RT 10 RW 9, Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari Kota Semarang pada Selasa (18/2/2025) lalu.

Baca Juga  Setubuhi Anak Tiri, Pria di Sragen Ditangkap Polisi

Kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh warga saat korban berteriak meminta pertolongan.

Saat itu, warga melihat korban sudah terkapar bersimbah darah dan pelaku melarikan diri sembari membawa senjata tajam.

“Korban mengalami pendarahan, nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal di Rumah Sakit. Dari autopsi ada luka kekerasan senjata tajam dari dada kiri dan punggung dan kepala alami memar dan ada resapan darah di kepala. Penyebab meninggal luka tusukan di dada menembus paru-paru,” jelasnya.(BDN)

 

Back to top button