
inilahjateng.com (Jepara) – Kasus DBD di Kabupaten Jepara mengalami peningkatan di minggu kedelapan tahun 2024, yang mencatat delapan pasien meninggal dunia.
Kepala Bidang Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jepara, Eko Cahyo Puspeno menyampaikan, berdasarkan sistem E-DBD, hingga saat ini, ada 401 pasien terjangkit DBD.
“Sesuai data per tanggal 1 Januari – 21 Februari 2024 di DBD Elektronik, ada 49 kasus DBD dengan suspect atau tersangka sebanyak 352,” katanya.
Ia menyebut, angka tersebut muncul sesuai kriteria yakni mengalami trombosit turun 10.000 dan penurunan hemokonsentrasi.
Dirinya menyebut, kemungkinan puncak kasus DBD berada di bulan Februari-Maret.
Pada minggu ini, mulai tanggal 18 – 21 Februaei 2024, kasus DBD berjumlah 7 kasus dengan 32 tersangka.
Sementara pasien yang meninggal di minggu ini berjumlah 4 orang.
“Di tahun 2024, pasien DBD yang meninggal ada dari anak-anak maupun dewasa,” ucapnya.
Ia mengingatkan kepada masyarakat akan pentingnya kesadaran pencegahaan agar terhindar dari penyakit DBD.
“Ada gerakan serentak masyarakat melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara 3M (menguras, menutup, mengubur) secara rutin dan continue,” ujarnya.
Saat ini, di Kabupaten Jepara sudah mulau dilakukan fogging untuk pencegahan penyebaran kasus DBD. (NIF)