KesehatanJateng

Kasus DBD di Sukoharjo Meningkat, 7 Orang Meninggal Dunia

inilahjateng.com (Sukoharjo) – Kasus demam berdarah dengue (DBD) yang terjadi di Kabupaten Sukoharjo terus mengalami peningkatan.

Tercatat sejak awal tahun hingga April 2024, tujuh nyawa telah melayang akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Tri Tuti Rahayu mengatakan, hingga minggu ke-16 peningkatan mencapai 280 kasus dengan rincian 7 orang meninggal, dan sisanya sebanyak 273 orang menjalani perawatan di pusat kesehatan dan sebagian besar semakin pulih.

“Data kasus meninggal terakhir pada minggu ke-16 bulan April ada dua orang. Dua orang tersebut berasal dari wilayah kecamatan Bulu dan Sukoharjo Kota,” kata Tuti, Kamis (9/5/2024).

Berdasarkan distribusi kasus menurut tempat dan waktu, wilayah Kecamatan Weru menduduki peringkat tertinggi dengan jumlah sebanyak 78 pasien dan dua orang meninggal, disusul Kecamatan Tawangsari sebanyak 51 pasien dan meninggal satu orang.

Baca Juga  Ruang Kelas SDN 3 Kaliombo Jepara Belajar Disekat Triplek

Berikutnya, Sukoharjo Kota 24 pasien dan satu meninggal, Kartasura 23 pasien, Bendosari 22 pasien, Grogol 17 pasien, Nguter 15 pasien dan satu meninggal, Polokarto 12 pasien, Gatak 11 pasien, Mojolaban sembilan pasien dan satu meninggal, Bulu enam pasien dan satu meninggal, dan Baki lima pasien.

“Penyebab DBD sendiri adalah nyamuk Aedes aegypti pembawa virus dengue yang dapat mengancam nyawa penderita apabila tidak mendapatkan penanganan sedini mungkin. Maka penting bagi kita untuk melakukan berbagai upaya mencegah penyebaran penyakit DBD dan mencegah perkembangan nyamuk Aedes aegypti,” terang Tuti.

Upaya pencegahan DBD hingga saat ini terus dilakukan oleh petugas Puskesmas dan DKK, diantaranya melakukan investigasi epidemiologi dengan memeriksa bak mandi di setiap rumah penduduk.

Baca Juga  Naik Pangkat, 41 Personil Polres Wonogiri Kungkum di Waduk Gajah Mungkur

“Kami mendorong agar masyarakat melakukan gerakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) setiap hari. Gerakan PSN ini bisa dilakukan setiap hari untuk membasmi jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti, terutama di lingkungan masing-masing,” tandas Tuti. (DSV)

Back to top button