
inilahjateng.com (Semarang) – Maraknya kasus gagal ginjal pada anak yang terjadi baru-baru ini ternyata jumlahnya makin meningkat.
Bahkan jumlah pasien anak yang melakukan cuci darah lebih dari lima orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam mengatakan kasus gagal ginjal pada anak yang terjadi disebabkan karena penyakit auto imun.
“Memang ada, tapi jumlahnya saya tidak hafal,” kata Hakam, Selasa (13/8/2024).
Menurutnya, semua rumah sakit yang memiliki layanan hemodialisa bisa melakukan cuci darah. Namun dirinya tidak mengetahui secara akumulasi. “Tapi kita jumlahnya brapa belum diakumualasi,” imbuhnya.
Terkait penyebab penyakit ini, dari informasi yang ada salah satunya karena gaya hidup. Namun penyakit ini terjadi biasanya karena ada kerusakan pada ginjal.
“Bahasanya ginjalnya bocor, ini terkait penyakit auto imun,” terangnya .
Hakam mengatakan jika tidak ditangani denga cuci darah maka akan bisa merusak ginjal dan harus dilakukan penanganan sejak dini.
“Kalau tidak ditangani dini bisa merusak, memang harus diterapi hemodialisa,” tandasnya. (LDY)