Kasus Gondongan Meningkat, Ini Himbauan DKK Semarang

inilahjateng.com (Semarang) – Penyakit gondongan yang disebabkan virus paramyxovirus yang menyerang kelenjar parotis menjdi perhatian khusus Dinas Kesehatan Kota Semarang.
Pasalnya, belakangan ini penyakit gondongan tengah marak diderita baik anak-anak maupun dewasa.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam mengatakan virus ini dalam menular melalui kontak langsung dengan air liur yang terinfeksi ataupun droplet pernapasan baik dari hidung, mulut dan tenggorokan orang terinfeksi.
Orang yang terpapar virus ini disarankan untuk beristirahat agar penyakit tidak semakin menyebar luas.
“Jadi kalau terpapar virus gondong atau mumps sebaiknya harus istirahat. Sistem kekebalan tubuh harus dibangun, makan minum harus mau, kalau tidak mau ditambah vitamin,” kata Hakam, Senin (18/11/2024).
Hingga saat ini, Dinkes telah mendapat laporan terkait dengan banyaknya kasus penyakit gondongan ini.
Tapi memang pihaknya belum memiliki data secara lengkap ada berapa orang yang menderita gondongan di Kota Semarang.
Namun, lanjut Hakam, Puskesmas telah memberikan atensi kepada sekolah-sekolah di masing-masing wilayah kerja untuk melakukan edukasi.
“Kemarin di Tembalang atau Banyumanik itu ada laporan. Insya Allah teman-teman dari bidang terkait dan puskesmas sudah melakukan atensi ke sekolah,” ungkapnya.
Ia menerangkan pada masa transisi dari musim kemarau ke penghujan memang banyak penyakit yang berhubungan dengan virus.
Pada tahun 2023, Hakam menyebut paling banyak adalah kasus dermatitis atau gatal kemerahan. Sedangkan tahun ini muncul kasus gondongan.
“Kami mengingatkan imunisasi dasar wajib mulai dari lahir nol bulan sampai usia 9 bulan itu wajib imunisasi,” tuturnya.
Hakam menyampaikan jika saat ini ada tambahan imunisasi bagi anak-anak sekolah dasar kelas 5 dan 6. Harapannya ada kesadaran masyarakat untuk bisa melakukan imunisasi. (LDY)