Jateng

Kejar Program SDGs, UKSW Salatiga Bekali Mahasiswa Literasi Keuangan

inilahjateng.com (Salatiga) – Masa puncak bonus demografi diperkirakan terjadi pada tahun 2030. Pemerataan pendidikan, serta literasi keuangan dinilai penting untuk dikuasai generasi muda yang akan datang.

Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kealumnian UKSW Salatiga Yafet. Y.W. Rissy mengatakan dalam mendukung Indonesia mengejar Sustainable Development Goals (SDGs) diperlukan generasi yang kaya akan inovasi.

“Oleh karena sharing wawasan secara langsung dari praktisi kepada mahasiswa penting. UKSW memiliki misi mendukung pemerataan pendidikan dan perlunya mahasiswa dibekali beragam kecakapan termasuk soal keuangan,” terangnya dalam acara BCA Berbagi Ilmu, di Auditorium Kampus Senin (6/11/2023).

Ia menambahkan, menjalin kerjasama dengan para praktisi untuk mengejar program SDGs Indonesia.

Baca Juga  Pemprov Jateng Perbanyak Pompa Tangani Rob Sayung Demak

Sebab, para praktisi khususnya dari perusahaan swasta bukan saja terbukti solid tapi terus berinovasi.

Dia menyebutkan, UKSW sebagai institusi pendidikan memiliki semangat membuka kesempatan belajar para mahasiswa dengan semua pihak termasuk bersama BCA. Sehingga, harapannya kualitas wawasan mahasiswa terus berkembang.

“Karena saya menilai BCA sangat solid dengan branding bagus dalam pengelolaan bisnis. Isinya, orang-orang punya inovasi atau terus mau berinovasi,” katanya

Terpisah Wakil Presiden Direktur BCA Armand W. Hartono  menjelaskan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melalui Program BCA Berbagi Ilmu merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung Indonesia menuju SDGs.

Sebelumnya, kata dia program serupa telah digelar di Depok, Surabaya, Yogyakarta, Makasar, Sumatera. Program itu, dimulai bertepatan Hari Pendidikan Nasional pada 2 Mei 2023.

Baca Juga  Youth Forum RRI Bangkitkan Kepemimpinan Hijau Anak Muda Semarang

“Kami bekerjasama dengan Universitas Indonesia (UI), dilanjutkan di Universitas Sumatera Utara (USU), kemudian Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Airlangga (UNAIR), dan di Universitas Hasanuddin (UNHAS). Misinya sama, yakni mewujudkan generasi Indonesia sesuai program SDGs satu diantaranya membekali mahasiswa kemampuan beradaptasi,” ujarnya dalam kuliah umum bertemakan “Survival Leadership” bersama sekira 1.600 mahasiswa UKSW.

Hartono membeberkan, menuju Indonesia SDGs seorang leader harus cepat beradaptasi karena semua orang melihat pemimpinnya mau berubah atau tidak.

Pasalnya kata dia, era modern dipenuhi dengan ketidakpastian dan tantangan yang terus menerus berubah.

“Kalau pemimpinnya tidak mau berubah ya percuma. Jangan takut dengan kompetisi karena kompetisi akan meningkatkan kompetensi anda untuk dapat survive,” sebutnya.

Baca Juga  UNDIP Lantik 316 PNS dan 10 Pejabat Baru, Rektor Tekankan Kolaborasi Global

Dia bercerita, untuk menghadapi tantangan tersebut, diperlukan strategi dan keterampilan kepemimpinan agar tetap relevan dan berhasil menghadapi era yang penuh dengan perubahan ini.

Sebagaimana pengalaman di BCA, untuk survive adalah dengan mendengarkan nasabah dan tim.

Feedback yang disampaikan mendorong untuk terus berinovasi dalam menjawab kebutuhan nasabah.

“Dengan merangkum dan belajar mendengarkan apa yang jadi kebutuhan sekitar, ini dapat menjadi cara survive bukan hanya untuk BCA, tapi untuk seluruh manusia,” tandasnya. (RIS)

Back to top button