Arena

Kejuaraan Bulu Tangkis Wali Kota Cup 2024, Ajang Pencarian Bibit

inilahjateng.com (Semarang) – Sebanyak 826 atlet akan memperebutkan hadiah total Rp 167 juta yang berlaga di Gor The Club Graha Padma selama enam hari sejak Senin-Minggu (10-15/4/2024) mendatang.

Ratusan atlet bulutangkis di seluruh wilayah Indonesia itu bertanding pada kelompok umur 11 tahun (usia dini), 13 tahun (anak) dan 15 tahun (pemula).

Klub-klub dari berbagai daerah turut mendaftarkan atletnya, termasuk klub-klub besar seperti PB Djarum, Jaya Raya, Exist, Mutiara Cardinal dan banyak lagi lainnya.

Ketua Panpel, Yuni Kartika membeberkan terdapat 11 gelar yang diperebutkan, meliputi tunggal usia dini putra-putri, tunggal anak putra-putri, ganda anak putra-putri, tunggal pemula putra-putri, ganda pemula putra-putri, serta ganda pemula campuran. 

Baca Juga  Superchallenge Super Prix 2025 Seri 1 Sukses di Semarang

Dirinya juga menegaskan turnamen ini akan menjadi wadah pembinaan PBSI Jateng bersama Bakti Olahraga Djarum Foundation. Meski turnamen ini bertajuk Piala Walikota, namun sebetulnya berskala nasional.

“Kita hanya lombakan tiga kategori karena ini pembinaan maksudnya pembibitan dari awal kita ambil tiga kategori yang jadi pilar utama pembinaan Indonesia. Kedua, ini adalah kalender PBSI. Kalau lihat jumlah peserta walaupun cuman tiga kategori tapi peserta hampir mencapai 1000. Jadi kita happy dengan jumlah peserta artinya pembinaan di Indonesia berjalan baik,” ungkapnya pada, Jumat (14/6/2024).

Total peserta yang mengikuti ajang ini sebanyak 826 atlet. Hingga memasuki babak semifinal, Yuni mengapresiasi persaingan ketat yang diperlihatkan peserta.

Baca Juga  PSIS Resmi Lepas 16 Pemainnya

“Bicara persaingan cukup ketat berbagai klub. Juga mulai kelihatan diluar klub besar yang masuk sampai hari ini itu berarti pembinaan klub berjalan baik,” bebernya.

Selain itu, para atlet yang bermain juga beberapa bermain rangkap dalam turnamen ini. Peran yang dilakukan para atlet ini dinilai bagus dari segi pembinaan.

“Ini bagus karena usia awal sebaiknya tidak memilih dulu mau ke arah mana kalau prioritas tunggal sudah pasti tapi mereka harus coba main lain. Main ganda atau campuran gunanya untuk memperlengkapi mereka dan juga mereka bisa meniti karir. Di satu titik akan bisa memutuskan karena sudah mencoba semua,” imbuhnya.

Sementara itu, salah satu atlet yang berhasil lolos ke final, Jordana Alexa Mongkareng (12) dari PB Djarum mengaku senang bisa lolos ke final. 

Baca Juga  Tim Robotik USM Juara 1 FIRA Indonesia Open 2025, Siap Berlaga di Korea Selatan

Atlet asal Manado ini memang dua set atas rekan satu klubnya, Naflia Berly Syakira Al Habsy Afla dengan skor 21-5 dan 21-15 di Tunggal Putri U-13.

Kemenangan tersebut dikatakannya sudah saling memahami karakter permainan masing-masing.

“Semoga besok di final bisa menang,” tambahnya. (BDN)

Back to top button