
inilahjateng.com (Sragen) – Sejumlah desa di tiga kecamatan Kabupaten Sragen telah mengalami kekeringan.
Tiga kecamatan tersebut, telah menerima droping air sejak pertengahan Juli 2024.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen mencatat droping air bersih pertama dilakukan sejak (16/7) ke Dukuh Bendorejo, Desa Poleng, Kecamatan Gesi.
Kasi Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD Kabupaten Sragen, Giyanto setelah droping pertama itu, droping terus dilakukan hingga hari ini, Senin (5/8/2024).
Giyanto mengatakan hingga saat ini ada tiga kecamatan yang mengalami kekeringan, yakni Kecamatan Gesi, Jenar dan Kecamatan Tangen.
“Kami droping air sejak 16 juli 2024 yang lalu, yakni di Desa Poleng, Gesi. Selanjutnya kami terus droping air,” kata Giyanto.
Giyanto menyebut kekeringan di Sragen tiap tahun makin meluas. Dari data yang mereka himpun kekeringan telah berdampak ke sembilan kecamatan dimana sebelumnya hanya enam.
Pihaknya memperkirakan jika tahun ini terjadi kemarau panjang akan ada sembilan kecamatan, 38 desa dan 155 dukuh di Sragen yang kekeringan.
Ini menandakan hampir setengah kecamatan di Sragen yang terdampak kekeringan, mengingat ada 20 kecamatan di Kabupaten Sragen.
“Iya (meluas) apabila kemarau panjang wilayah terdampak bisa sembilan kecamatan, 38 desa dan 155 dukuh di Sragen,” imbuh dia.
Giyanto melanjutkan perkiraan kemarau di Kabupaten Sragen hingga bulan Oktober 2024. Namun Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah memperkirakan hujan mulai turun September.
“Kemarin saya rakor di Dinas ESDM Provinsi, disampaikan oleh BMKG stasiun klimatologi Semarang bahwa mulai bulan September sebagian wilayah di Jateng sudah ada hujan,” tutupnya. (mpm)