NasionalJateng

Keluarga Korban Soroti Ketidaklengkapan Rekonstruksi

inilahjateng.com (Semarang) – Rekonstruksi kasus penembakan yang dilakukan oleh Aipda Robig Z (38) yang digelar Polda Jawa Tengah bersama Kejati Jateng menuai kritik dari pihak keluarga korban yang tewas berinisial GRO (17).

Dalam proses yang melibatkan 44 adegan dari enam titik tersebut, keluarga merasa ada banyak hal yang belum terungkap secara detail.

Kuasa hukum keluarga korban, Zainal Petir, menyoroti ketidaklengkapan dalam rekonstruksi dan menilai bahwa peran Aipda Robig sebelum kejadian penembakan seharusnya menjadi bagian penting yang dipertontonkan.

“Namun yang ditampilkan malah anak-anaknya saja,” ujar Zainal usai mengikuti Rekonstruksi kasus tersebut pada Senin (30/12/2024).

Dirinya juga mempertanyakan keberadaan Aipda Robig sebelum insiden terjadi. Seperti yang diketahui, dalam rekonstruksi tersebut yang ditonjolkan adalah aksi gerombolan korban dengan anak-anak lainnya saat sedang melakukan tawuran.

Baca Juga  Untuk Obati Alergi, Wali Kota Respati Bawa Chinese Tea untuk Jokowi

“Aipda Robig dari kantor, dari markas, dari rumah, dari kontrakan, atau darimana? Harusnya kan disampaikan. Kok yang diminta merekonstruksi malah anak-anak? Jalur anak-anak ditelusuri, tapi Robig tidak. Ini kan tidak adil,” tegasnya.

Zainal juga menambahkan bahwa pihaknya akan mengumpulkan data lebih lanjut, termasuk kemungkinan apakah pelaku sempat membawa korban ke rumah sakit setelah insiden tersebut.

“Nanti akan saya ungkap buat beritanya selanjutnya. Saya kumpulkan data dulu saja,” katanya.

Di sisi lain, ayah GRO, Agung Wibowo juga mengungkapkan ketidakpuasan terhadap jalannya rekonstruksi. Ia mengaku ada banyak hal yang terasa janggal selama proses berlangsung.

“Menurut saya banyak yang janggal. Kita belum punya fakta-fakta yang real. Jadi, nanti kita serahkan ke Pak Petir. Banyak yang seperti diatur-atur, saksi tadi kan juga banyak yang disuruh seperti ini,” ujarnya.

Baca Juga  Wali Kota Semarang Keluarkan Edaran Anti Gratifikasi Dalam SPMB

Keluarga Gamma berharap rekonstruksi dapat memberikan gambaran yang lebih utuh dan transparan untuk mengungkap kebenaran dalam kasus ini.

Mereka menilai keadilan hanya bisa tercapai jika semua fakta diungkap secara detail dan tidak ada yang ditutupi. (BDN)

Back to top button