
inilahjateng.com (Kendal) – Kisah sedih datang dari salah keluarga korban kebakaran Glodok Plaza, Taman Sari, Jakarta pada Rabu (15/01/2025) malam, yang masuk dalam daftar orang hilang bernama Osima Yukari (29).
Pasangan Edi Sunarsono (68) yang lebih dikenal dengan nama Soni dan Sri Damayanti (44) asal Kendal, Jawa Tengah ini, harus kehilangan anak keempatnya, Osima Yukari.
Kedua orang tua korban kaget dan shock kemudian memutuskan terbang ke Jakarta Jumat (17/01/2025) pagi usai mendengar kabar dari teman anaknya, pada Kamis (16/01/2025) sore.
“Saya dan suami (Soni) shock, kaget dan sedih dengar kabar seperti itu setelah tahu kalau Osima itu salah satu korban kebakaran di Glodok Plaza. Makanya kami langsung pergi ke Jakarta Jumat (17/01/2025) pagi kemarin,” kata Ibu korban, Sri Damayanti saat dihubungi inilahjateng, Sabtu (18/01/2025).
“Kami dikabari sama teman anak saya, waktu itu hari Kamis (16/01/2025) sore. Sampai kami berdua ga percaya dengar kabar itu,” sambungnya.
Setiba di Jakarta, kedua orang tua korban langsung pergi ke Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk memastikan kebenaran informasi dan banyak jenazah yang belum bisa dikenali.
Kedatangan kedua orang tua korban ke Pos DVI Ante Mortem RS Polri Kramat Jati ini untuk memastikan kebenaran informasi tersebut serta memberikan laporan, data dan melakukan tes DNA.
“Kami ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mencari informasi atas anak kami sekaligus memberikan laporan data dan tes DNA. Kalau jenasahnya banyak dan ada yang belum dikenali,” jelasnya.
Sri berharap setelah tes DNA ini jenasah anaknya yang menjadi salah satu korban meninggal dunia bisa langsung dicocokkan melalui DNA yang ada dan bisa segera dibawa pulang ke kampung halaman untuk dimakamkan.
“Tadi diterangkan banyak jenasah yang belum bisa dikenali, jadi harus tes DNA dulu. Saya sebagai ibunya tentu berharap dari jenasah-jenasah tersebut ada yang cocok DNA anak saya. Kalau sudah ketemu biar bisa ssgera kami bawa pulang dan makamkan,” terangnya.
Meski telah melakukan tes DNA, kedua orang tua korban masih berada di Jakarta untuk menunggu hasilnya tes DNA.
Hasil tes DNA baru bisa diperoleh hingga lima hari ke depan.
“Kemarin, Jumat (17/01/2025) kan baru tes DNAnya jadi kami masih tunggu hasilnya. Informasinya bisa sampai lima hari ke depan,” tambahnya.
Korban Osima Yukari bekerja sebagai pramugari dan korban ke Glodok Plaza karena datang ke undangan teman pramugarinya yang berulang tahun.
Sri mengungkapkan mendapat informasi dari teman anaknya bahwa saat itu korban datang ke Glodok Plaza untuk menghadiri ulang tahun teman sesama pramugari di lantai 8.
“Ya kami mendapat cerita bahwa anak kami ke Glodok Plaza karena mau hadir di acara ulang tahun temannya yang pramugari juga di lantai 8. Informasinya seperti itu,” ungkapnya.
Komunikasi terakhir korban dengan ayahnya, Edi Sunarsono atau Soni, saat pergantian tahun pada Rabu (01/01/2025) saat ayah korban akan mengisi acara kesenian di Anjungan Jawa Tengah Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.
“Saya bertemu dengan Osima terakhir tanggal 1 Januari yang lalu, Osima sempat ketemu saya di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang kebetulan saya diutus pemkab Kendal untuk mengisi kesenian di Anjungan Jawa Tengah, TMII,” kata ayah korban, Edi Sunarsono atau Soni saat dihubungi inilahjateng, Sabtu (18/01/2025).
Soni tidak menyangka jika itu adalah pertemuan terakhir dengan anaknya.
“Saya benar-benar tidak menyangka kalau ternyata itu pertemua saya dengan Osi,” tangisnya.
Soni menjelaskan tidak memiliki firasat apapun namun hanya merasa rindu sama anaknya. Soni kemudian mengunggah foto sang anak melalui akun media sosial maupun di ponselnya.
Namun setelah tiga hari, Soni baru menyadari bahwa ternyata itu sebuah firasat kalau dirinya harus kehilangan anaknya.
“Saya itu tiba-tiba kangen sama Oshi sampai foto-fotonya saya upload di ponsel sama media sosial. Saya upload itu hari Minggu dan sekarang baru sadar kalau itu suatu firasat,” ungkapnya.
Seperti halnya Sri, Edi juga masih mengharapkan adanya mukjizat jika anaknya masih hidup dan bisa ditemukan.
“Harapan saya cuma satu, saya ingin mujizat dari Tuhan yakni anak saya masih hidup dan bisa ditemukan,” pungkasnya.
Saat ini rumah orang tua korban yang berada di desa Wonosari kecamatan Patebon, Kendal, dalam kondisi sepi. Kedua orang tua korban, Edi Sunarsono atau Soni dan Sri Damayanti pergi ke Jakarta sejak hari Jumat (17/01/2025) kemarin untuk menjalani tes DNA. (Ren)