Kemdikbudristek Sosialisasi KILA Lewat Pentas Musik di Solo

inilahjateng.com (Solo) – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Direktorat Jenderal Kebudayaan mensosialisasikan program dan lomba Kita Cinta Lagu Anak (KILA) Lewat Pentas Musik Sahabat Anak Indonesia di Solo, Kamis (28/3/2024).
Acara Pentas Musik Sahabat Anak Indonesia yang diadakan di Gedung Graha Saba Buana Sumber Solo tersebut dihadiri oleh Edi Irawan selaku Koordinator Tim Kerja Apresiasi Musim Direktorat Musik dan Media Kemendikbudristek mewakili Direktur Perfilman, Musik, dan Media Ahmad Mahendra.
Koordinator Tim Kerja Apresiasi Musim Direktorat Musik Edi Irawan, meyakini bahwa lagu merupakan suatu media yang sangat efektif untuk menyampaikan informasi yang baik, membawa nilai-nilai budi luhur yang sejalan dengan budaya Indonesia.
Dimana tahun 2024 ini, program KILA telah mencapai tahun ke-5 hadir di tengah–tengah anak Indonesia.
Sosialisasi di lima kota besar Indonesia, dalam bentuk roadshow pentas lagu anak Indonesia sekaligus memperkenalkan KILA ke berbagai lembaga pendidikan formal dan non-formal untuk semakin meningkatkan partisipasi peserta dalam kegiatan KILA di tahun mendatang.
“Di tahun 2024 ini, Kota Solo merupakan kota kedua yang disambangi untuk mensosialisasikan hasil lagu-lagu dari pemenang lomba Cipta Lagu Anak dan Pertunjukan Pentas Musik bertajuk Pentas Musik Sahabat Anak Indonesia,” ucapnya.
Sosialisasi KILA 2024 di berbagai kota di Indonesia tersebut dengan membawakan lagu-lagu karya pemenang lomba cipta lagu KILA tahun-tahun sebelumnya dalam bentuk pentas lagu anak.
Dengan demikian, anak-anak Indonesia dapat mengetahui karya-karya lagu anak terbaru yang sesuai dengan peruntukan usia mereka dan sarat dengan pesan positif.
Menurutnya, sejak 2020 telah mengalami kekurangan lagu anak, penggarap musik lagu anak, dan idola anak-anak.
Sehingga anak-anak mencari alternatif yang tidak sesuai dengan perkembangan psikologi. Menyikapi kondisi tersebut, pihaknya kemudian melaksanakan sosialisasi KILA ini.
“Kita sudah memiliki ekosistem dan 16 lagu anak anak. Memang ada banyak lagu tetapi kalau tidak diketahui (anak-anak) ya percuma. Maka tahun ini kita menyelenggarakan sosialisasi di beberapa kota di Indonesia termasuk Solo,” ujarnya.
Dikatakan, selain melakukan sosialisasi KILA di beberapa kota di Indonesia secara langsung, Kemendikbudristek juga mencoba mempromosikan lagu-lagu anak dengan berbagai media ditujukan untuk anak-anak, para guru dan orang tua.
“Saya hanya ingin kepada bapak-ibu, komunitas, dan ekosistem musik, saya ingin meminta sedikit waktu agar kota Solo memiliki sumbangsih luar biasa di bidang musik,” katanya.
Menurutnya, potensi Kota Solo yakni mempunyai studio rekaman legendaris di Indonesia yakni Lokananta.
Sejarah kembali diukir di Lokananta pada tahun 2017 ketika dilakukan rekaman lagu Indonesia Raya 3 stanza.
“Ini menunjukkan rasa cinta kepada bangsa Indonesia. Harapannya kita semua menjadi bagian dalam mensosialisasikan literasi musik,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Surakarta Abdul Haris Alamsyah mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo Dian Rineta menyambut baik akan program KILA tersebut yang diadakan salah satunya di Kota Solo.
“Kita juga akan mensosialisasikan lagu-lagu anak ke semua guru dan sekolah. Tahun depan kami akan mengadakan lomba-lomba lagu-lagu KILA. Ini harus kita mulai,” kata Abdul Haris Alamsyah.
Sebagai informasi, KILA merupakan wujud nyata kepedulian dan komitmen Kemendikbudristek dalam membentuk ekosistem lagu anak Indonesia.
Pendaftaran KILA berlangsung mulai tanggal 9 Maret – 31 Mei 2024. Program KILA ini gratis alias tisak dipungut bayaran bagi yang ingin berpartisipasi.
Registrasi serta persyaratan pendaftaran peserta dapat dilihat pada tautan laman www.kilaindonesia.id.
Mengutip laman resmi Kemendikbudristek, Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menjelaskan bahwa KILA adalah salah satu bentuk upaya Kemendikbudristek untuk mendorong kecintaan anak terhadap seni dan budaya Indonesia.
“Semoga KILA dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi anak-anak Indonesia agar semakin merdeka belajar dan merdeka berbudaya,” kata Nadiem Anwar Makarim, di Jakarta, Sabtu (9/3/2024).
Kemdikbudristek mengklaim di tahun ke-5 ini, KILA dinilai berhasil menarik perhatian komunitas para pencipta dan pemerhati lagu anak dari berbagai daerah di Indonesia.
Selain dari jumlah peserta lomba cipta lagu anak yang bertambah dengan nama baru setiap tahunnya, KILA juga berhasil menambah jumlah koleksi lagu anak yang dihasilkan.
Tahun sebelumnya KILA melombakan dua kategori, yaitu lomba menyanyi lagu anak kelompok usia 5-7 tahun dan 8-13 tahun.
Sedangkan tahun ini kategori lomba KILA ditambah dari 2 menjadi 5 kategori.
Tahun 2024 KILA ada 5 kategori lomba, yakni, Lomba menyanyi lagu anak kelompok usia 5 – 7 tahun, Lomba menyanyi lagu anak kelompok usia 8 – 13 tahun, Lomba cipta lagu anak peruntukan usia 5-7 tahun, Lomba cipta lagu anak peruntukan usia 8-13 tahun, dan Lomba aransemen lagu anak daerah.
Pada kategori lomba cipta lagu anak, KILA mengangkat tema “Ragam Budaya dan Alam Indonesia”.
Tema ini diangkat dengan harapan ke depan dengan anak-anak dapat mendengarkan lagu bertemakan budaya bangsa yang berbudi luhur dan alam Indonesia yang sesuai dengan usianya dalam rangka mendukung pembentukan karakter sejalan dengan Profil Pelajar Pancasila. (DSV)